Instruksi Tak Keluar Rumah Sabtu-Minggu Akibatkan Aksi Borong Barang & Ketakutan Dirazia

Kawasan pusat belanja Samarinda Central Plaza (SCP) yang lengang, Sabtu (6/2). (Foto : Niaga Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Gubernur Kaltim Isran Noor menginstruksikan warga Kaltim tak keluar rumah 6-7 Februari 2021, menyikapi tingginya kasus Corona. Apabila dievaluasi, warga merespons beragam. Mulai aksi borong kebutuhan, hingga ketakutan keluar rumah.

Edaran Instruksi Gubernur Nomor 1/2021 itu, mulai beredar Jumat (5/2), setelah diteken pada Kamis (4/2). Warga merespons, mereka dilarang keluar rumah pada Sabtu-Minggu, dan akan dirazia apabila keluar rumah.

Sejak Sabtu (6/2) pagi di Samarinda misalnya, sejumlah ruas jalan memang sempat lengang. Berangsur siang hari, lalu lintas kendaraan sedikit lebih ramai. Di hari itu, ada saja warga yang justru takut dirazia, apabila keluar rumah. Meski, tujuan hanya ke toko buku keperluan anak.

“Iya, saya mau jalan ke toko buku. Karena ada patroli di jalan. Khawatirnya nanti disetopin, dirazia,” kata Yanti, ditanya Niaga Asia, akhir pekan kemarin.

Lengangnya kawasan Samarinda Square Jalan M Yamin  Sabtu (6/2) siang. (Foto : Niaga Asia)

Lain lagi kata Zainal (35), salah satu pemilik usaha toko alat tulis kantor di Samarinda. Dia pun sempat ketakutan dirazia saat buka toko. Dengan begitu, dia lebih memilih menutup toko ketimbang dirazia.

“Ya, karena acuannya dari edaran Pak Gubernur itu, soal tidak keluar rumah,” ujar Zainal.

Pantauan Niaga Asia, memang mulai dari pusat perbelanjaan, pertokoan, hingga pasar tradisional, terlihat tutup. Bahkan hingga Sabtu (6/2) malam, warung makan, PKL yang buka, di salah satu kawasan kuliner di Jalan Cendana, bisa dihitung dengan jari. Kecuali, di kawasan Jalan Lambung Mangkurat, sempat dirazia petugas gabungan.

Kondisi itu, mengakibatkan Tiwi (31), salah satu pekerja dan indekos di Samarinda, kesulitan mencari jajanan makanan di warung makan.

“Iya karena banyak yang tutup. Malam Minggu kemarin saya keliling, banyak tutup. Ada jual nasi goreng, ramai diserbu orang, sebelum jam 10 malam pun sudah habis. Tapi memang penjual makanan banyak tutup dari Sabtu (6/2) pagi, khawatirnya dirazia,” ungkap Tiwi.

Instruksi Gubernur Isran, juga berimbas pada aksi borong barang kebutuhan di pasar. Pada Jumat (5/2), sehari sebelum instruksi tak keluar rumah, warga ramai ke pasar. Berjejal di pasar pun tidak terelakkan.

Pedagang ayam potong di kawasan Jalan Perniagaan, Sabtu (6/2). (Foto : Niaga Asia)

Seperti di Pasar Segiri, dan Pasar Sungai Dama. Meski, masih di masa pandemi Covid-19. Imbasnya, harga kebutuhan pun melonjak berkali lipat.

“Saya sempat jual Rp80 ribu per ekor. Normalnya Rp28 ribu. Karena memang yang beli ramai sekali,” kata Asri, salah seorang penjual ayam potong, Sabtu (6/2).

“Saya juga kaget. Beli telur Rp 48 ribu sepiring. Satu jam kemudian, jadi Rp52 ribu. Saya harap, tidak ada penimbun barang kebutuhan di rumah, di tengah orang lagi panik dengan instruksi tidak keluar rumah dari Pak Gubernur,” terang Hidayat (42), salah seorang pemilik usaha jajanan di Samarinda.

Untuk diketahui, instruksi Gubernur itu akan kembali berlaku pada Sabtu – Minggu, pada 13-14 Februari 2021 mendatang, sesuai dengan instruksi Gubernur Nomor 1/2021 tertanggal 4 Februari 2021. (006)

Tag: