Irianto Lambrie: “Saya Bersyukur Ibu Kota Negara yang Baru di Kaltim”

aa
H Irianto Lambrie. (Foto Niaga Asia)

TANJUNG SELOR.NIAGA.ASIA-Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Dr. H Irianto Lambrie mengungkapkan rasa sykur dan menyambut baik, ibu kota negara (IKN) yang baru di Kalimantan Timur, tepatnya, lokasinya di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), sebagaimana diumumkan Presiden Joko Widodo, Senin (26/8/2019) di Istana Negara, Jakarta.

“Keputusan ini patut kita syukuri dan sambut dengan baik. Dengan berpindahnya ibu kota negara ke Kalimantan, apalagi Kaltim sebagai daerah terdekat, Kalimantan Utara (Kaltara) akan mendapat dampak positifnya. Utamanya terhadap pada pembangunan,” ungkap Irianto yang juga mantan Sekdaprov Kaltim di era Gubernur,Dr.  H Awang Faroek Ishak.

“Secara historis, tentunya saya memang mendukung Kaltim sebagai IKN baru. Karena, Kaltara merupakan hasil pemekaran Kaltim,” sambungnya.

Sesuai hasil analisis model CGE (Computable General Equilibrium) IndoTERM yang digunakan Kementerian PPN/Bappenas dan telah dipaparkan Menteri PPN/Ka Bappenas, Prof Bambang Brodjonegoro saat konsultasi regional RPJMN 2020-2024 di Balikpapan, banyak dampak ekonomi pemindahan IKN ke Kalimantan, khususnya Kaltim.

Salah satu dampak ekonominya adalah estimasi peningkatan real GDP (Gross Domestik Product) Nasional sebesar 0,1 hingga 0,2 persen. Lalu penurunan kesenjangan antar kelompok pendapatan, di mana terjadi kenaikan price of capital sebesar 0,23 persen dan kenaikan price of labour sebesar 1,37 persen.

Investasi pembangunan IKN baru juga akan memberikan efek pengganda terhadap perekonomian nasional. Dalam artian, output multiplier mencapai 2,3 dan employment multiplier 2,9.

Di samping itu, pemindahan IKN ke Kaltim, juga akan mendorong penurunan kesenjangan antar wilayah. Ini, lantaran akan mendorong terjadinya perdagangan antar wilayah, utamanya perdagangan antara Pulau Jawa dengan wilayah di luar Pulau Jawa serta antar wilayah di luar Pulau Jawa.

“Di sisi lain, keberadaan IKN juga akan mendorong investasi terutama di provinsi IKN baru dan provinsi sekitarnya. Termasuk Kaltara. Pemindahan IKN juga akan mendorong diversifikasi ekonomi, sehingga tercipta dorongan nilai tambah ekonomi pada sektor non-tradisional di provinsi yang ketempatan IKN, juga provinsi sekitarnya.Dampak lainnya, adalah akan meningkatkan output beberapa sektor non-tradisional, terutama sektor jasa,” kata gubernur Kaltara. (001)