Irianto Paparkan Strategi dan Akselerasi Pembangunan Kaltara di Universitas Brawijaya

aa
Gubernur Kaltara, Dr. H Irianto Lambrie  memberikan kuliah umum dihapan civitas akademika Universitas Brawijaya Malang, Selasa (22/10/2010). (Foto Infopubdok Kaltara)

MALANG.NIAGA.ASIA-Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Dr. H Irianto Lambrie paparkan Strategi dan Akselerasi Pembangunan Provinsi Kaltara saat memberikan kuliah umumum di Universitas Brawijaya (Unbraw) Malang, Selasa (22/10/2019).

Sebelum memberikan kuliah umum di auditorium Rektorat Unbraw Malang, gubernur  bersama Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama, Bapak Prof Dr Ir Moch. Sasmito Djati yang mewakili Rektor UB Malang menandatangani MoU perpanjangan ke-2, terkait kerja sama bidang pendidikan antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara dan Unbraw Malang.  MoU kerja sama antara Pemprov Kaltara dan UB dimulai 2014, lalu dilakukan perpanjangan ke-1 pada 2016. Dan, tahun ini menjadi perpanjangan yang ke-2 kali.

Menurut gubernur, sejak menjadi penjabat gubernur di provinsi paling bungsu di Indonesia dengan kondisi serba terbatas yang dilakukannya dengan pejabat yang membantunya  keluar dari zona nyaman, tidak  berkeluh kesah dengan kekurangan. Justru dengan kekurangan  yang ada, harus semakin bekerja keras.

“Hasilnya, sekarang banyak pencapaian yang diperoleh Provinsi Kaltara,” kata gubernur.

Kunci dari pencapaian sekarang ini, kata gubernur, Pertama, melakukan penataan pengelolaan keuangan. Jika pengelolaannya dari awal tidak beres, maka semuanya akan tidak beres. Untuk itu, pengelolaannya harus sesuai standar pengelolaan keuangan.

“Ukuran keberhasilan penatakelolaan keuangan adalah predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian). Kaltara sendiri, merupakan salah satu DOB (Daerah Otonomi Baru) yang pertama kali meraih WTP sebanyak 5 kali secara berturut-turut,” ujarnya.

aa
Gubernur Kaltara, Dr. H Irianto Lambrie bersama  civitas akademika Universitas Brawijaya Malang, Selasa (22/10/2010). (Foto Infopubdok Kaltara)

Beberapa  tantangan yang harus dihadapi di Kaltara, antara lain terbatasnya sumber daya manusia, minimnya infrastruktur, kondisi geografis yang sulit, bentang alam yang luas, dan penyebaran pendnduk yang tidak merata.

Semua tantangan tersebut, diatasi dengan melakukan komunikasi dan koordinasi dengan jajaran pemerintahan pusat, mengundang investor, dan melakukan penandatanganan kerja sama dengan berbagai pihak yang tertarik membangun Kaltara (termasuk BUMN), dan lainnya.

Gubernur menjelaskan, program prioritas di Kaltara saat ini, adalah peningkatan kualitas hidup masyarakat tidak mampu lewat program rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH). Lalu, program penjaminan kesehatan bagi warga kurang mampu lewat penyediaan pembayaran premi JKN-KIS yang dikelola BPJS Kesehatan.

“Juga ada penyediaan ambulans jemput warga kurang mampu secara gratis, adapula ambulans air, layanan dokter terbang ke wilayah perbatasan, dan lainnya,” kata gubernur.

Dijelaskan pula, saat ini, PBB memperkenalkan Human Capital Index (HCI). Indonesia berdasarkan HCI tersebut, berada di urutan ke-6 di Asia Tenggara. Kondisi demikian  yang memicu Kaltara, untuk terus melecut perkembangan kualitas SDM-nya.

Salah satu upaya yang dilakukan, adalah pemberian beasiswan pendidikan melalui program Kaltara Cerdas. Selain itu, di Kaltara juga tengah ditingkatkan layanan internet hingga ke perbatasan. Termasuk di Kecamatan Krayan yang kini telah dikembangkan program digitalisasi perbatasan.

Dalam mendukung upaya tersebut, kata gubernur, Kaltara kini tengah merencanakan pembangunan PLTA yang akan dikerjakan oleh 4 perusahaan dengan 9 partnership-nya. PLTA ini akan dimulai tahun depan, “Insya Allah. PLTA tersebut bernilai investasi sekitar USD 32 miliar dengan potensi daya sekitar 18 ribu megawatt.,” terangnya.

Dengan ketangguhan dan keandalan listrik yang mapan, maka seluruh rencana pengembangan kualitas SDM yang ada akan semakin cepat terwujud.  Namun, untuk merealisasikan pembangunan PLTA tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama. Hal ini harus difahami oleh seluruh pihak, agar tidak sesat pikir dan gagal paham.

Adapula rencana pengembangan KIPI Kaltara di Tanah Kuning dan Mangkupadi. Ini bakal menjadi kawasan industri terbesar di Indonesia, dengan luasan tersedia saat ini sekitar 10 ribu hektare dari target seluas 25 ribu hektare.  Selain itu, ada program pengembangan Kota Baru Mandiri (KBM) Tanjung Selor di Gunung Seriang. Hal ini direstui Presiden Joko Widodo, terkait percepatan pembangunan KBM Tanjung Selor.

Gubernur mengatakan, keunggulan lain Kaltara, adalah lahan yang tersedia sangat luas. Untuk itu, sebagai bentuk dukungan pada pemerataan penduduk dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, maka dilakukanlah program transmigrasi.

“Program yang dilakukan ini, bukanlah basa-basi atau retorika. Namun, semuanya diwujudkan dalam kegiatan nyata. Ini dilakukan di tengah keterbatasan anggaran,” kata Gubernur Irianto. (001)