Ismu: BEM Wadah Calon Pemimpin Bangsa

AA

Bupati Ismunandar memukul gong dihadapan ratusan mahasiswa peserta kongres pertanda dimulainnya kegiatan tersebut.(Wahyu Pro Kutim)

SANGATTA.NIAGA.ASIA-Pemuda-pemudi yang hadir dalam di Kongres Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se Kalimantan adalah calon pemimpin bangsa, karena  sudah memikirkan masyarakatnya, sudah memikirkan daerahnya, sudah memikirkan negara.

Hal itu disampaikan Bupati Kutim H Ismunandar saat membuka kegiatan Kongres ke IX BEM se Kalimantan dan seminar nasional yang digelar di Gedung Serba Guna (GSG), Komplek Perkantoran Pelangi Sangatta,  Senin ( 2/3/2020).

Ismu menyampaikan kebanyakan mahasiswa yang berhasil adalah mahasiswa yang peduli dengan lingkungan dan ikut berorganisasi. Ia pun berpesan dalam seminar yang mengangkat tema omnibus law itu, diharapan mahasiswa paham dan mengerti tentang omnibus low yang ada keterkaitannya dengan undang-undang cipta kerja.

“Atas nama Pemkab Kutim, saya sangat mendukung kegiatan ini. Mudah-mudahan ini menjadi sesuatu yang menghasilkan sesuai dengan harapan dan berarti untuk kemaslahatan umat,” kata orang nomor satu di Kutim itu.

Sebelumnya, Ketua Yayasan STAIS Kutim Haryono mengapresiasi  kegiatan yang luar biasa tersebut, karena terkumpulnya semua perwakilan mahasiswa yang luar biasa mampu melaksanakan kongres.

“Kongres ini menjadi pertemuan yang luar biasa, tempatnya berkumpul orang-orang hebat. Selamat mendapat rumusan-rumasan yang bagus dan diserahkan ke pemerintah untuk perubahaan kedepan,” ujarnya.

Sementara itu, Koordinator Pusat Kongres BEM se Kalimantan, Febri Adi Prasetio mengatakan, kongres ini adalah pertemuan yang sahdu atau wadah silaturahmi se Kalimantan bukan hal yang seremonial semata. Sebab, perihal rekomendasi nasional dan daerah harus dikawal dengan baik.

“Saya berpesan kepada kawan-kawan yang hadir, agar tetap mengawal kebijakan-kebijakan pemerintah daerah masing-masing. Dipusat pun hanya mewadahi aspirasi kita semua. Kita semua disini yang berkewajiban berjuang,” pintanya.

Presiden BEM STAIS M Aldair Ananda mewakili tuan rumah kongres dari 3 Sekolah Tinggi di Kota Sangatta, mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggraan acara. Ia mengatakan terbentuknya kongres ini sebagai penggagas kemanjuan daerah.

“Tidak maju Kalimantan jika tidak ada  BEM se Kalimantan ini,” tegas Aldair.

Ia menerangkan kongres kali ini ada sedikit perbedaan, setiap peserta kongres memberikan karya ilmiahnya sebagai bahan pembahasan dari berbagai isu-isu terkini. Dari semua itu terpilihlah pembahasan omnibus law.

“Semua itu demi pengabdian kepada masyarakat dan daerah. Menuju Kalimantan sejahtera, Borneo jaya,” pungkasnya.

Kegiatan yang dibuka ditandai dengan pemukulan gong dihadapan ratusan mahasiswa peserta kongres tersebut, diikuti 29 BEM se Kalimantan. Dirangkai dengan seminar nasional diisi narasumber DR Sri Murlianti yang membawakan tema “Omnibus Law Bak Mawar Berduri”. Dan dihadiri pula dosen-dosen STAIS perwakilan FKPD, dan tamu undangan lainnya.(hms7)

Tag: