Israel Tolak Gencatan Senjata Usulan Mesir dan Qatar

Kondisi di Kota Rafah (sumber: Kantor Berita NHK)

JAKARTA.NIAGA.ASIA — Hamas mengeluarkan pernyataan pada hari Senin 6 Mei 2024 yang mengatakan pemimpin mereka, Ismail Haniyeh, telah menyetujui gencatan senjata yang diusulkan oleh perunding dari Mesir dan Qatar.

Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengeluarkan pernyataannya sendiri, dengan mengatakan bahwa proposal tersebut jauh dari “persyaratan yang diperlukan”.

Para pemimpin Israel mengatakan delegasi mereka akan terus bernegosiasi dan pasukan Israel akan melanjutkan operasi di Kota Rafah di selatan. Para jurnalis di lapangan mengatakan tentara Israel melakukan setidaknya 10 serangan pada sepanjang hari Senin.

“Tentara Israel telah menyebarkan brosur dan menggunakan media sosial untuk mendesak warga sipil, agar mengungsi ke tempat-tempat yang telah ditetapkan oleh pemerintah Israel sebagai “daerah kemanusiaan”,” tulis laporan Kantor Berita NHK, Selasa 7 Mei 2024.

Pejabat PBB mengatakan relokasi tersebut “tidak manusiawi”. Mereka mengatakan daerah-daerah tersebut kekurangan infrastruktur yang diperlukan untuk menampung ribuan pengungsi.

“Mereka mengatakan berniat untuk “tetap berada di sana dan mengirimkan” bantuan kepada masyarakat, bahkan juga di Rafah,” lebih lanjut laporan NHK.

Pasukan Israel telah menutup dua perlintasan yang penting untuk menyalurkan bantuan. Pejabat Gedung Putih mengatakan Perdana Menteri Netanyahu melalui telepon setuju dengan Presiden Joe Biden untuk membuka kembali penyeberangan Kerem Shalom demi bantuan kemanusiaan.

Sumber: Kantor Berita NHK | Editor: Saud Rosadi

Tag: