Isran Minta Antisipasi Pelemahan Ekonomi

Gubernur Kaltim, Dr. H Isran Noor membuka Musrenbang RKPD Kaltim Tahun 2021 yang diselenggarakan secara virtual, Rabu (28/4/2020). (Foto Instagram Pemprov Kaltim)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Gubernur Kalimantan Timur, Dr. H Isran Noor minta jajaran pemerintah provinsi  dalam memproses finalisasi Rencana Kerja Pemerintah daerah (RKPD)  Kalimantan TimurTahun 2021 memperhatikan tiga hal untuk ditindaklanjuti.

Ketiga hal yang diminta gubernur untuk diperhatikan itu disampaikan Isran Noor dalam arahannya di Musrenbang RKPD Kaltim Tahun 2021 yang dilangsung secara virtual, Selasa (28/4/2020).

“Pertama; Sayameminta agar dilakukan antisipasi pelemahan ekonomi global, nasional dan lokal akibat Pandemi Covid 19 yang saat ini kita alami,” kata Isran.

Arahkan program dan kegiatan yang mengarah kepada pemulihan ekonomi dan sosial perluuntuk mendapatkan perhatian khusus dengan mengedepankan sinergitas PemerintahPusat, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Kedua;  Isran  mengharapkan agar Pokok-Pokok Pikiran yang telahdisampaikan oleh DPRD Provinsi Kalimantan Timur dapat disinkronkan denganusulan Program Pembangunan Kabupaten/Kota yang telah dihimpun berdasarkan Musrenbang Desa, Musrenbang Kecamatan dan Musrenbang Kabupaten/Kota.

“Ketiga; Saya meminta agar koordinasi dan sinergitas semakin ditingkatkan, baik dengan PemerintahPusat,  Antar Perangkat Daerah di ProvinsikalimantanTimur, maupun dengan Kabupaten Kota. Kemajuan Teknologi dan Informasi,seharusnya dapat kita gunakan untuk mempercepat koordinasi dan meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan di Kalimantan Timur,” pungkasnya.

Dalam kesempatan yang sama gubernur menyampaikan Penghargaan Perencanaan Pembangunan Daerah Terbaik dari hasil penilaianTim Provinsi dengan kategori kabupaten dan kota. Adapun kategori kabupaten dengan peringkat pertama adalah Kabupaten KutaiKartanegara, peringkat kedua Kabupaten Berau.

“Sementara untuk kategori kota peringkat pertama adalah Kota Balikapapan dan peringkat kedua Kota Samarinda,” ujar gubernur.

Ekspor Februari Menurun

Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim yang dirilis 1 April lalu, kinerja  ekspor  Kaltim sendiri pada Februari 2020 mencapai US$ 1,23 miliar atau mengalami penurunan sebesar 0,85 persen dibanding dengan ekspor Januari 2020. Sementara bila dibanding Februari 2019 mengalami kenaikan sebesar 3,93 persen.

“Negara China masih menjadi tujuan utama ekpsor Kaltim, baik ekspor migas maupun non migas pada bulan Februari 2020. Selain China, negara lainnya yang juga tujuan ekspor Kaltim adalah Jepang, dan Malaysia, serta India,” kata Kepala BPS Kaltim Anggoro Dwi Tjahyono dalam keterangan resminya dalam jaringan (daring), Rabu (1/4/2020).

Sedangkan nilai ekspor barang migas Februari 2020 , menurut Dwi mencapai US$ 174,86 juta, naik 19,08 persen dibanding Januari 2020. Sementara ekspor barang non migas Februari 2020 mencapai US$ 1,06 miliar, turun 3,52 persen dibanding Januari 2020.

Tantangan Ekonomi Daerah

Sebelumnya Plt Kepala Bappeda Kaltim, H Iman Hidayat ketika menyampaikan kata pengantar di Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Kaltim Tahun 2021 di Samarinda, Rabu (26/2/2020) mengatakan, tantangan ekonomi daerah tahun 2021 tidak berubah banyak dibandingkan tahun 2020, apa lagi Tiongkok yang selama ini berpengaruh besar dalam peta ekspor Kaltim (28% dari total ekspor nonmigas)  juga dalam masalah. Pertumbuhan ekonomi Tiongkok mengalami perlambatan, baik karena akibat virus Corona (Covid-19), juga masih dalam perang dagang dengan Amerika Serikat.

“Kondisi ekonomi Tiongkok yang tidak begitu bagus dapat menahan prospek pertumbuhan ekonomi Kaltim dalam jangka menengah,” kata Iman. Komoditas Kaltim yang terpengaruh akibat perlambatan ekonomi Tiongkok adalah, Migas, batubara, dan kelapa sawit. (001)

Tag: