Isran Minta Perbankan Bantu Generasi Muda Berusaha

Gubernur Kaltim, DR. Ir. H Isran Noor, M.Sc.

SAMARINDA.NIAGA– Pandemi saat ini melemahkan segala sendi-sendi perekonomian dan sosial, namun lembaga perbankan tidak boleh menyerah dengan kondisi ini. Sebaliknya, lembaga perbankan mampu memacu dan memicu menumbuhkan jiwa entrepreneur (berwirausaha) masyarakat, terutama kaum millenial.

“Kondisi wabah Covid ini memang merambah ke semua lini kehidupan. Tapi, jadikan tantangan sekaligus peluang menumbuhkan jiwa dan semangat berwirausaha generasi muda,” kata Gubernur Kaltim H Isran Noor saat menerima jajaran lembaga perbankan Kaltim di ruang kerjanya, akhir pekan lalu.

Gubernur mengakui wabah Corona hampir-hampir merontokkan perekomomian dunia juga Indonesia. Tidak sedikit negara-negara maju meronta sebab lumpuhnya ekonomi mereka.

Namun demikian, Isranmeyakini dibalik musibah dan cobaan ini, pasti ada peluang dan kesempatan berusaha. Selama, semangat entrepreneur ada dan didorong lembaga perbankan dalam permodalannya.

“Saya yakin anak-anak muda kita saat ini sudah kreatif dan inovatif. Tapi kadang terkendala permodalan. Maka, disinilah perbankan bisa hadir dan mendorong jiwa entrepreneur mereka,” ungkapnya.

“Sekarang ini, bagaimana kita cerdas melihat dan memanfaatkan peluang berusaha di tengah pandemi,” harapnya sembari meminta lembaga perbankan memberi kemudahannya untuk berusaha.

Cegah kalster baru

Sementara Wagub Hadi Mulyadi, Sabtu (26/9) melalui siaran langsung Pro3 RRI menghimbau masyarakat mencegah timbulnya klaster-klaster baru COVID-19.

“Ini masalah baru bagi pemerintah. Sebab itu kami mengimbau agar perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Kaltim, baik perusahaan besar maupun kecil melakukan deteksi dini ketika karyawan mereka tiba di Balikpapan atau Samarinda,” pinta Hadi.

Perkembangan terakhir dari COVID-19 di Kaltim, ada klaster baru dengan jumlah kasus tertular cukup tinggi di dua perusahaan besar di Kaltim. Yakni, dari satu perusahaan di Bontang dan satu perusahaan yang beroperasi di lepas pantai Kutai Kartanegara.

“Karena mereka melakukan imigrasi untuk pekerjaan besar di Bontang dan Kutai Kartanegara. Ada klaster-klaster baru dari sana. Karena itu, sekali lagi kami minta mereka untuk lebih ketat melakukan deteksi dini,” tegas Hadi.

Peningkatan kasus yang luar biasa di Kaltim ini menurut Hadi, tidak lagi bisa ditangani dengan perlakuan biasa dan memang harus waspada dan harus serius menanganinya. Pemerintah selain melakukan penanganan korban dan warga terdampak,  juga akan terus melakukan edukasi kepada masyarakat untuk lebih tertib menaati protokol kesehatan.

“Kita tidak bisa sendirian menghadapi ini. Berada di Top Ten, kami harus serius dan bersama. Mohon dukungan semua pihak. Dan semoga vaksin Covid bisa segera ditemukan dan bisa digunakan,” tutup Hadi. (humasprovkaltim)

 

Tag: