Isran: Sawit Dapat Gantikan SDA Tak Terbarukan

aa
Gubernur H Isran Noor pada pengukuhan Pengurus Gapki Kaltim. (rian/humasprov kaltim).

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Gubernur Kaltim H Isran Noor mengharapkan pengelolaan sumber daya alam (SDA) seperti hasil pertambangan migas dan batubara harus lebih cermat karena potensinya lama-kelamaan akan habis. Karena itu harus dicarikan alternatif, salah satunya adalah perkebunan dan industri kelapa sawit.

“Pengembangan industri kelapa sawit bisa diandalkan sebagai pengganti migas, batu bara yang merupakan salah satu SDA yang tak nterbarukan ((unrenewable resaurces),” kata Isran Noor pada acara pengukuhan pengurus terpilih Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Cabang Kaltim periode 2018-2023, Jumat (25/1/2019).

Isran Noor berharap, setelah pengukuhan pengurus Gapki Kaltim yang diketuai Muhammadsjah Djafar, dapat segera  melaksanakan program kerja dengan bekerjasama  dengan stakeholder dan sinergitas dengan pemerintah daerah. “Kehadiran perusahaan kelapa sawit yang tersebar di daerah harus berdampak positif terhadap peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat  melalui plasma, maupun bantuan sosial dan usaha melalui program corporate social responciblity (CSR),” ujarnya.

Menurut Isran Noor  banyak hal yang bisa dilakukan dalam pengembangan industrisasi  kelapa sawit di Kaltim, salah satunya menyerapan tenaga kerja sehingga membantu pemerintah daerah dalam mengurangi angka pengangguran, serta manfaat lainnya.

Oleh karena itu, jajaran pengurus Gapki Kaltim dapat memberikan masukan-masukan maupun pemikiran ke pemerintah daerah dalam hal bagaimana mengembangkan transformasi maupun hilirisasi  komoditi kelapa sawit menjadi produk lain. Jadi bukan hanya  untuk diekspor, tetapi juga bisa untuk komuditi lain seperti pengembangn industri biodisel dan lainnya.

Mempersatukan Pengusaha

                Sementara itu Wagub Kaltim, H Hadi Mulyadi saat berbicara di acara pembukaan  Muscab V Gapki Kaltim danFocus Group Discussion (FGD) tentang pengembangan kelapa sawit di Indonesia menginginkan Gapki  mempersatukan semangat para pengusaha kelapa sawit, sehingga bisa bersama-sama menumbuhkan usaha sektor kelapa sawit hingga berimbas pada peningkatan kesejahteraan rakyat.

aa
Wagub Hadi Mulyadi saat membuka Muscab V Gapki Kaltim. (syaiful anwar/humasprov kaltim)

“Hingga saat ini, dari 300 lebih pengusaha kelapa sawit hanya 38 persen yang bergabung dengan Gapki. Karena itu, Pemprov Kaltim mengimbau agar para pengusaha kelapa sawit bisa bergabung dengan Gapki,” kata Hadi Mulyadi didampingi Ketua Umum Gapki Kaltim Muhammadsjah Djafar usai membuka Muscab V Gapki Kaltim di Hotel Midtown Samarinda, Jumat (25/1/2019).

Hadi mengatakan keberadaan organisasi ini akan sangat membantu anggota, khususnya untuk membantu menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi anggota dengan kebersamaan yang baik. Dengan kebersamaan pula, Hadi meyakini para pengusaha sawit akan sukses mewujudkan pengembangan usaha kelapa sawit dari hulu sampai ke hilir.

“Kami berharap seluruh pengusaha kelapa sawit bisa bergabung dan bersama-sama membangun daerah ini dengan baik, melalui pengembangan kelapa sawit dari hulu sampai ke hilir,” jelasnya. Hadi juga meminta agar industri hulu dan hilir kelapa sawit bisa dikembangkan di seluruh kabupaten/kota. Karena, dengan terbangun industri tersebut akan terserap tenaga kerja dan mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah. “Bagaimana mengembangkan itu semua, diperlukan adanya kebersamaan dari seluruh pengusaha kepala sawit, sehingga apa yang diharapkan pemerintah dapat terwujud,” jelasnya.

Tampak Bupati Mahakam Ulu Bonifasius Belawan Geh, Kepala Dinas Perkebunan Kaltim Ujang Rachmad, Ketua Umum Gapki Nasional Joko Supriyono, Ketua Umum Gapki Kaltim Muhammadsjah Djafar dan pimpinan instansi terkait. (adv)