Istri Korban Kecelakaan Kerja Minta PT KHL Bertanggungjawab 

aa
Helena, istri dari almarhum Batolomeus Gole. (Foto Budi Anshori)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Helena, istri dari almarhum Bartolomeus Gole, seorang pekerja perusahaan sawit PT Karang Joang Hijau Lestari (KHL) yang meninggal dunia akibat kecelakaan kerja tahun 2016 hingga kini belum menerima santunan dari perusahaan termasuk pencairan asuransi kerja.

Pihak perusahaan terus berdalih akan mengusahakan tanpa memberikan penjelasan kepada Helena. Sebagai ahli waris, dia sudah menunggu hingga 3 tahun berlalu, belum juga menerima asuransi. “Suami saya meninggal terjatuh dari mobil saat memuat sawit tahun 2016, saya berulang kali minta perusahaan memberi tunjangan atau apapun sebagai konvensasi,” ujarnya.

Upaya Helena mendapatkan keadilan mentok sampai di mandor. Bahkan Helena mengaku dikabari mandor bahwa permasalahan santunan sudah disampaikan termasuk asuransi, bahkan ada mandor mengatakan bahwa asuransi sudah cair lewat transper.

Padahal lanjutnya, sampai hari ini tidak sekalipun ada transfer masuk di rekening ataupun pemberitahuan resmi dari manajemen KHL terkait  hak-hak almarhum suaminya, padahal dirinya  dan anaknya sangat berharap bantuan dari asuransi ataupun santunan. “Saya sekarang keluar dari perumahan perusahaan, kami sewa rumah diluar, tidak mungkin tetap tinggal disana karena bukan lagi pekerja sawit,” kata Helena.

PT KHL yang berdomisili di Kecamatan Sebuku, Kabupaten Nunukan  hanya memberikan bantuan biaya pemakaman Bartolomeus. “Cuma dikasih  biaya pemakaman, setelah itu lepas hubungan, saya kesulitan bertemu manajemen kantor dan mereka sepertinya tidak berminat pula bertemu saya,” ungkapnya.

Gagal memperjuangan nasibnya sendirian, Helena pernah meminta bantuan orang lain sebagai perantara untuk meminta pertanggung jawaban KHL, namun hasilnya lagi-lagi nihil karena kesulitan menghubungi pengambil kebijakan di PT KHL.

Lelah menunggu itikat baik perusahaan, Helena kini terpaksa bekerja sebagai tukang cucui piring dan pakaian di sekitar tempat tinggalnya. “Lelah saya menunggu kebaikan perusahaan, mereka cuma janji-janji dan selalu mengatakan akan secega diurus pencairan,” ucapnya. (002)