ITB Dorong Revitalisasi UMKM Srinanti Nunukan Lewat Inovasi Olah Tepung Mocaf

Kepala Desa Srinanti Rusmini Hakim menyerahkan plakat penghargaan dari pemerintah desa kepada Ketua Tim Pengabdian Masyarakat ITB, Dr. Tien Lastini, disaksikan peserta pelatihan penguatan ekonomi masyarakat desa (Dokumentasi ITB buat niaga.asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA — Tim Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi Bandung (ITB) melaksanakan kegiatan penguatan ekonomi masyarakat desa melalui revitalisasi UMKM di Desa Srinanti, Kecamatan Sei Menggaris, Nunukan, Kalimantan Utara.

Ketua Tim Pengabdian Masyarakat ITB, Dr Tien Lastini menerangkan, program penguatan ekonomi UMKM masyarakat yang dilaksanakan di wilayah perbatasan Indonesia, berbasis potensi lokal dan penerapan teknologi tepat guna.

“Kami melihat masyarakat di perbatasan Indonesia selama ini masih menghadapi kendala dalam pengembangan usaha lokal, dengan memanfaatkan hasil pertanian,” kata Lastini melalui keterangan tertulis diterima niaga.asia, Senin 14 Juli 2025.

Kunjungan Tien Lastini di Desa Srinanti, diikuti sejumlah dosen lainnya seperti Dr. Ir. Mia Rosmiati, (MSDH – SITH), Dr. Ir. Rika Alfianny, (Agroteknologi dan Bioproduk – SITH), Dr. Sri Hartati, (Kewirausahaan dan Manajemen Teknologi – SBM), Manajemen Teknologi – SBM), serta apt. Fitriani Jati Rahmania, S.Farm., Ph.D. (Farmasetika).

Para dosen itu melihat Desa Srinanti memiliki potensi besar dalam sektor pertanian, salah satunya adalah singkong sebagai bahan baku produk unggulan. Untuk itu, tim ITB menghadirkan inovasi pengolahan singkong menjadi tepung mocaf (modified cassava flour), sebagai alternatif pengganti tepung terigu.

“Kami ajarkan bagaimana cara dan proses pengolahan singkong menjadi tepung mocaf, yang hasilnya dapat digunakan untuk kebutuhan keluarga, bahkan UMKM di desa,” ujar Lastini.

Tidak berhenti pada produk mentah, pelatihan ini juga mencakup pengembangan produk turunan mocaf, seperti kue dan jajanan olahan, yang memiliki nilai jual lebih tinggi untuk memperluas pasar UMKM setempat.

Dijelaskan Lastini, rangkaian kegiatan disusun secara sistematis dan mengarah langsung pada kebutuhan pelaku usaha. Mulai dari pengenalan kewirausahaan, pelatihan proses pembuatan tepung mocaf, dan pengemasan produk.

Tim Pengabdian Masyarakat ITB (Dokumentasi ITB)

“Termasuk sosialisasi tentang manajemen bisnis dan strategi pemasaran digital,” ujar Lastini.

Tim juga mengadakan pemotretan produk untuk branding visual serta demonstrasi pembuatan olahan mocaf, yang bertujuan agar produk bisa dipasarkan dalam bentuk yang lebih menarik dan kompetitif.

Melalui program ini, ITB ingin memastikan pelaku UMKM di Desa Srinanti tidak hanya mampu bertahan di tengah persaingan, tetapi juga tumbuh dan berkembang melalui peningkatan kapasitas usaha, efisiensi produksi, perluasan akses pasar, serta penguasaan strategi digital marketing.

“Kegiatan ini tidak hanya fokus pada pelatihan teknis, tetapi juga menjadi langkah strategis untuk membangun kemandirian ekonomi berbasis potensi lokal,” terang dia.

Selain melibatkan sejumlah dosen, program pengabdian masyarakat ITB menyertakan dua mahasiswa masing-masing Muhammad Fathih Rizieq dan Amanda, yang terlibat aktif dalam sesi pelatihan, dokumentasi, serta pendampingan UMKM di lapangan.

Sementara itu, Sekretaris Desa Srinanti, Endang menerangkan, kegiatan penguatan ekonomi desa melalui revitalisasi UMKM diikuti 25 orang warga desa, dan sepenuhnya mendapat dukungan dari pemerintah desa.

“Kami minta program tidak berhenti sampai di sini, karena desa kami masih perlu bimbingan dan pendampingan untuk perkembangan dan kemajuan desa kami,” kata Endang.

Melalui kolaborasi antara akademisi, pemerintah desa, dan masyarakat, Endang berharap pelatihan ini kiranya menjadi model pemberdayaan UMKM yang dapat direplikasi di wilayah lain dengan potensi serupa.

Penulis: Budi Anshori | Editor: Saud Rosadi

Tag: