Iwan Koekubus Ditolak Kredit Motor Lantaran Pekerjaannya sebagai Seniman

Iwan Koekubus bersama aktor/aktris binaannya ketika pentas drama musikal Badik (istimewa)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Di kalangan di dunia teater dan film Kaltim, nama Iwan Koekubus bukan nama asing. Puluhan karya panggung, televisi dan film dalam kurun waktu 30 tahun menjadi bukti eksistensinya.

Banyak anak-anak dan remaja binaan Iwan Koekubus berhasil menembus belantara sinetron nasional dan berhasil meraih aktor/aktris terbaik dalam beberapa festival lokal dan nasional.

Beberapa karyanya — terutama drama musikal — berhasil menjadi tontonan yang digemari. Sebut saja misalnya drama musikal Senandung Rindu di Tapal Batas sempat membawa Sanggar Pilar pentas di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, 2016 lalu.

Bahkan lantaran karya-karya Iwan Koekubus, Sanggar Pilar yang didirikannya tahun 2000 lalu diundang pentas di India dan Brazil oleh sebuah yayasan pengembangan teater anak di India dan Brazil.

“Meski akomodasi dan fasilitas pentas dijamin. Namun dengan sangat terpaksa kami tidak bisa tampil, lantaran ketiadaan dana transportasi,” kata Iwan Koekubus yang punya nama asli Irwan Adrian kepada niaga.asia, di sela kesibukannya mempersiapkan pentas I Promise 42, Minggu 7 Mei 2023.

Iwan Koekubus memang konsen membina teater anak-anak dan remaja.

“Sejak Sanggar Pilar dibentuk, memang saya niati untuk wadah membina teater anak dan remaja. Alhamdulillah Sanggar Pilar tetap eksis hingga hari ini,” lanjut Iwan yang pernah menjadi pendukung sinetron Bajaj Bajuri.

Iwan yang pernah magang teater di Lenong Bocah dan Sanggar Ananda Jakarta ini tidak hanya berkarya di panggung saja, namun juga puluhan karyanya dalam bentuk drama dan sinetron TVRI. Dalam setiap paket drama musikal menyambut Idulfitri, TVRI Kaltim mempercayakan kepada mereka.

Di kalangan seniman Kaltim, Iwan diakui sangat intens dan setia dengan profesinya sebagai pembina teater anak-anak. Saking setianya dengan profesi sebagai seniman, di KTP-nya tercantum nama Iwan Koekubus yang pekerjaannya sebagai seniman.

Lantaran pekerjaan sebagai seniman itulah yang membuat dia gagal mengkredit motor.

“Di diler tidak masalah, tapi ketika di leasing (perusahaan pembiayaan), saya ditolak karena pekerjaan saya seniman. Mungkin mereka berpikir, dengan profesi seniman itu tidak bakal mampu melunasi cicilan,” ungkapnya dengan senyum pahit.

Iwan tak ambil pusing dengan ihwal ditolaknya kredit itu. Dia tetap bangga memilih jalan kesenian dan terus berkarya.

Alhamdulillah saya dapat rezeki dari berkesenian. Sekarang saya punya motor yang saya beli kontan,” ucap Iwan yang mulai berkesenian sejak tahun 1900 di Teater Citra Tepian

Kini Iwan terus berkarya, setelah sukses menggelar beberapa drama musikal seperti Badik, 3 Minor dan Gelas Kosong, tanggal 13-14 Mei 2023, di Gedung Rizani Asnawi, Taman Budaya Kaltim, dia kembali menyutradarai I Promise 42.

Penulis : Hamdani | Editor : Saud Rosadi

 

Tag: