Jadilah Pahlawan Masa Kini, Dengan Berprestasi

Wakil Bupati Kasmidi Bulang selaku Inspektur Upacara, di Hari Pahlawan ke-74 di Kutai Timur. (Foto: Wardi Humas)

SANGATTA.NIAGA.ASIA – Hari Pahlawan ke-74 di Kutai Timur, diperingati dengan melaksanakan upacara di Halaman Kantor Bupati, Komplek Perkantoran Pemkab Kutim, di Bukit Pelangi, Sangatta Utara, Minggu (10/11).

Wakil Bupati Kasmidi Bulang masuk ke lapangan upacara, selaku Inspektur Upacara. Kasmidi tampak mengenakan setelan jas warna hitam dan peci warna hitam. Upacara dimulai setelah Komandan Upacara memberikan laporan. Ditandai dengan proses penghormatan kepada pahlawan, dipimpin Komandan Upacara dengan diikuti sikap hormat senjata. Proses kemudian dilanjutkan dengan mengenang pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, setelah Kasmidi memimpin proses mengheningkan cipta.

“Untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan dan pejuang-pejuang bangsa, marilah kita mengheningkan cipta. Mengheningkan cipta dimulai,” kata Kasmidi.

Selain ratusan peserta upacara yang terdiri dari unsur TNI-Polri, ASN dan TK2D, organisasi kemasyarakatan serta insan pendidikan, di tribun utama, nampak hadir pejabat lingkup Pemkab Kutim. Unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD), hingga para veteran dan undangan kehormatan.

Menteri Sosial RI Juliari P Batubara dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kasmidi mengatakan setiap Hari Pahlawan, rakyat Indonesia diingatkan kembali kepada peristiwa pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, sebagai salah satu momen paling bersejarah dalam merebut kemerdekaan Indonesia. Pada pertempuran itu, rakyat bersatu padu, berjuang, pantang menyerah melawan penjajah yang ingin menancapkan kembali kekuasaannya di Indonesia.

“Peristiwa perang mengingatkan kita, bahwa kemerdekaan yang kita rasakan saat ini tidaklah datang begitu saja. Namun memerlukan perjuangan dan pengorbanan yang luar biasa, dari para pendahulu negeri,” jelasnya.

Maka dari itu, semangat yang ditunjukkan para pahlawan dan pejuang tersebut, hendaknya perlu terus ditumbuh kembangkan di dalam hati sanubari segenap insan warga negara Indonesia. Selain itu dia berharap melalui peringatan Hari Pahlawan, rakyat Indonesia lebih menghargai jasa dan pengorbanan para pahlawan. Sebagaimana ungkapan salah seorang The Founding Fathers Indonesia Bung Karno yang menyatakan bahwa “Hanya bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya dapat menjadi bangsa yang besar”.

“Selain itu peringatan Hari Pahlawan kita bangkitkan semangat berinovasi bagi anak – anak bangsa untuk menjadi pahlawan masa kini. Sebagaimana tema peringatan ‘Aku Pahlawan Masa Kini’. Menjadi pahlawan masa kini dapat diakukan oleh siapapun warga negara Indonesia. Dalam bentuk aksi – aksi nyata memperkuat keutuhan NKRI. Seperti tolong menolong sesama yang terkena musibah, tidak melakukan provokasi yang dapat menggangu ketertiban umum, tidak menyebarkan berita hoaks, tidak melakukan perbuatan anarkis atau merugukan orang lain dan sebagainya,” tambahnya.

Jika dahulu semangat kepahlawanan ditunjukkan melalui pengorbanan tenaga, harta bahkan nyawa. Mengangkat senjata mengusir penjajah. Saat ini menjadi pahlawan bisa dengan cara menorehkan prestasi diberbagai bidang kehidupan. Memberikan kemaslahatan bagi masyarakat, membawa harum nama bangsa di mata Internasional. Peringatan Hari Pahlawan kiranya dapat meningkatkan kesadaran kita untuk lebih mencintai tanah air dan menjaganya sampai akhir hayat.

“Jangan biarkan keutuhan NKRI yang telah dibangun para pendahulu negeri dengan tetesan darah dan air mata menjadi sia-sia. Jangan biarkan tangan-tangan jahil atau pihak yang tidak bertanggungjawab merusak persatuan dan kesatuan bangsa. jangan biarkan negeri kita terkoyak, tercerai berai, terprovokasi untuk saling menghasut dan berkonflik satu sama lain. Mari kita maknai hari pahlawan ini dengan wujud nyata, bekerja dan bekerja membangun negeri menuju Indonesia maju,” ajak Mensos.

Untuk itu, Mensos mengajak kembali seluruh masyarakat Indonesia, untuk terus menerus berupaya memupuk nilai kepahlawanan. Agar tumbuh subur dalam hati sanubari. (hms3)