Jaga Ketahanan Pangan, Ribuan Warga Balikpapan Terima Beras dan Minyak dari Pemerintah

Penyerahan simbolis bantuan kepada masyarakat di Aula Kelurahan Gunung Bahagia. (istimewa)

BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA — Di tengah dinamika harga bahan pokok yang kian fluktuatif, pemerintah terus berupaya menjaga kestabilan pasokan dan daya beli masyarakat.

Melalui program bantuan pangan reguler, ribuan keluarga di Kota Balikpapan kembali menerima bantuan beras dan minyak goreng untuk periode Oktober hingga November 2025.

Program nasional yang digerakkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) bersama Perum Bulog ini disalurkan serentak ke berbagai daerah, termasuk Balikpapan.

Penyerahan simbolis dilakukan di Aula Kelurahan Gunung Bahagia, Kamis 30 Oktober 2025, dihadiri perwakilan Pemkot Balikpapan melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3).

Kepala DKP3 Balikpapan, Sri Wahjuningsih, menyebut program ini menjadi bagian dari langkah pemerintah pusat dalam menjaga keseimbangan antara pasokan dan harga pangan, di tengah tekanan ekonomi masyarakat.

“Bantuan ini bukan hanya sekadar distribusi beras dan minyak, tetapi juga bagian dari strategi nasional untuk menjaga stabilitas harga pangan, terutama bagi masyarakat berpendapatan rendah,” kata Sri, Jumat 31 Oktober 2025.

Diterangkan, Pemkot Balikpapan berperan memastikan bantuan tepat sasaran dengan menyalurkannya kepada 9.356 keluarga penerima manfaat (KPM).

Setiap keluarga menerima 10 kilogram beras dan dua liter minyak goreng merek Minyakita setiap bulan selama dua bulan berturut-turut.

Menurutnya, program bantuan pangan ini membantu kebutuhan dasar rumah tangga, sekaligus menjadi instrumen pengendali harga di pasaran.

“Ketika kebutuhan pangan rumah tangga sudah terbantu, otomatis daya beli terhadap beras di pasar berkurang. Itu membantu menjaga agar harga tidak melonjak,” jelasnya.

Sri berharap, langkah ini dapat menjaga keseimbangan pangan di Kota Balikpapan secara berkelanjutan, terutama menjelang akhir tahun ketika kebutuhan masyarakat biasanya meningkat.

“Tujuan adalah memastikan masyarakat tidak kesulitan memenuhi kebutuhan pokok dan agar pasar tetap stabil. Jadi ini bukan sekadar bantuan sosial, tetapi juga upaya menjaga ketahanan pangan di tingkat daerah,” demikian Sri Wahjuningsih.

Penulis: Heri | Editor: Saud Rosadi

Tag: