Jalan Alternatif Terbaru Imbas Longsor Sambutan

Papan pemberitahuan pengalihan lalu lintas di simpang Jalan Pelita IV imbas longsor Jalan Sultan Sulaiman (Foto : istimewa)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Jalan Sultan Sulaiman RT 29 kecamatan Sambutan sebagai jalan utama menuju ke Anggana dan sebaliknya, longsor di kawasan simpang empat Jalan Pelita IV sejak hari Kamis. Pihak kecamatan mengeluarkan opsi jalan alternatif sementara untuk dilalui pengguna jalan.

Imbas jalan longsor itu, pagi ini tadi berimbas penumpukkan kendaraan di Perumahan Ariesco di Sambutan.

Rekayasa arus lalulintas sederhana disusun dari rembukan Camat Sambutan, Babinsa dan Bhabinkamtibmas Sambutan, Kelurahan Sambutan, BPBD Kota Samarinda, serta relawan yang tergabung dalam Info Taruna Samarinda (ITS).

Adapun jalan alternatif sementara itu adalah :

1. Anggana menuju Jembatan Mahkota :
Anggana > Jl. Sultan Sulaiman > Jalur A > putar balik > Jl. Kapt Sujono > Jembatan Mahkota

2. Anggana menuju Selili :
Anggana > Jl. Sultan Sulaiman > Jalur A > Putar Balik Kapten Sujono > Jl. Emboen Suryana > Jl. Sultan Sulaiman > Jl. Otista

3. Anggana menuju Handil Kopi/Pelita 4 :
Anggana > Jl. Sultan Sulaiman > Jalur A > putar balik > Jl. Kapt Sujono > Jl. Emboen Soeryana > Belok Kanan Perumahan Bumi Sambutan Asri

4. Samarinda Kota ke Jembatan Mahkota II :
Otista > Sultan Sulaiman > Jl. Emboen Soeryana > Belok Kanan Jl Kapt Soedjono > Jembatan Mahkota 2

5. Samarinda ke Anggana :
Jl. Sultan Sulaiman > belok kanan Jl. Emboen Soeryana > belok kiri Jl. Kapten Soedjono > putar balik Jalur B > Jalan Poros Sambutan.

Dikonfirmasi niaga.asia terkait akses jalan alternatif itu, Camat Sambutan Yosua Laden menerangkan, jalan alternatif itu bersifat sementara bagi pengguna jalan dan menunggu persetujuan Dishub Samarinda serta Satlantas Polresta Samarinda.

Longsor di Sambutan, 10 Jiwa Diungsikan

“Ini usulan kami ke Dishub dan Satlantas Polresta Samarinda. Karena biar bagaimanapun efek pengalihan ini juga harus diketahui Dishub dan Satlantas. Tidak mungkin warga terus berjaga (mengarahkan kendaraan),” kata Yosua, Jumat.

Yosua menerangkan, dari koordinasi dia bersama banyak pihak, pengalihan arus lalu lintas berlangsung lebih dari 3 bulan.

“Kondisi seperti ini kan diperkirakan selama 5 bulan. Karena juga salah satu efek dari perbaikan jembatan di Jalan Sejati selama 5 bulan ditutup, jadi kendaraan lewat dari perumahan Ariesco. Ditambah longsor, ya seperti itu rutenya,” ujar Yosua.

Yosua menerangkan, dia juga telah mengajukan usulan ke Dishub dan Satlantas, agar pengguna kendaraan keluar tol seksi Palaran tidak menuju Jembatan Mahkota.

“Melainkan hanya bagi warga yang bisa lewat situ. Jadi, dari kota di antaranya bisa diarahkan lewat Samarinda Seberang. Supaya tidak terjadi penumpukan di Ariesco,” terang Yosua.

Selain itu, lanjut Yosua, saat ini diusulkan dan diupayakan juga khusus bagi pengguna roda dua boleh melintas di jalan longsor.

“Khusus motor ya. Kasihan juga bagi pengguna motor. Kasian kalau pulang malam lewat jalan alternatif lain. Itu kami hindari jangan sampain ada kejadian lain,” sebut Yosua.

“Jadi, ya seperti itu arah pengalihan untuk jadi acuan sementara sambil menunggu persetujuan Dishub dan Satlantas. Menunggu dari Dishub, untuk cek lokasi bersama-sama Satlantas. Siapa tahu ada hal lebih penting, tinggal revisi. Jadi itu acuan rute sementara bagi pengguna kendaraan,” demikian Yosua.

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi

Tag: