
TANJUNG REDEB.NIAGA.ASIA –Kondisi jalan menuju Biduk-Biduk yang selama ini dikeluhkan masyarakat namun dan wisatawan lantaran banyak jalan yang berlubang, perbaikannya hanya bersifat sementara, bukan perbaikan permanen, karena tak adanya alokasi anggaran.
“Karena tidak adanya anggaran khusus perbaikan jalan, sehingga hanya bisa dilaksanakan secara swakelola, dengan sifatnya sementara atau tidak permanen,” ungkap Kepala Bidang Preservasi Jalan dan Jembatan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, Junaidi, dihubungi Senin (10/8/2020).
Perbaikan sementara dilakukan agar kerusakan tidak bertambah parah dan membuat jalan tidak bisa dilewati samasekali, serta mencegah pembiayaan perbaikan menjadi lebih besar pada tahun-tahun mendatang.
“Untuk ruas jalan simpang Tembudan-Batu Putih-Biduk-Biduk tersebut metode perbaikan untuk kerusakan atau lubang yang besar ditutup material tanah pilihan atau sirtu. Sedang lubang yang agak kecil dengan material butas atau aspal dingin,” kata Junaidi.
Untuk agenda perbaikan rencana akhir Agustus atau awal September, tergantung kesiapan alat dan tenaga. Karena saat ini PUPR masih memperbaiki jalan poros Kampung Merasa Kecamatan Kelay dan jalan ke Kpampung Harapan Jaya Kecamatan Segah.
Menurut Junaidi, perbaikan jalan di Biduk-Biduk akan dilakukan bersama UPTD Wilayah Pesisir yang berkantor di Kampung Bumi Jaya Kecamatan Talisayan. Pihak UPTD menyiapkan peralatan berat motorgrader dan vibrator roller serta dump truck yang akan digunakan.
“Sedangkan untuk penanganan kerusakan kecil, akan mengerahkan tenaga Tim Respon Cepat (TRC) dengan dukungan peralatan kerja, mobil pick up, dump truck dan Baby Roller. Untuk material Butas sendiri sudah dimobilisasi sekitar 8 ton yang sementara disimpan di kantor UPTD Pesisir. Selebihnya akan dibawa pada saat akan memulai pekerjaan dengan estimasi kebutuhan lapangan sekitar 15 ton,” jelasnya.
Karena perbaikan jalan secara swakelola dengan sumberdaya yang terbatas, Junaidi sangat berharap adanya dukungan dan partisipasi swasta atau perusahaan setempat, khususnya mendukung ketersediaan material tanah pilihan atau sirtu di lokasi pekerjaan.
“Mengingat anggaran swakelola kami tahun ini juga ikut terpotong karena refocussing anggaran untuk penanganan COVID-19, harapan kami ke pengambil kebijakan di APBD P nanti, untuk dapat disupport anggaran tambahan sehingga bisa lebih banyak yang dapat kami tangani. Atau jika ada kondisi-kondisi jalan atau jembatan yang mendesak perlu penanganan, kami tetap bisa bekerja,” harapnya. (mel/adv)
Tag: Jalan Kabupaten