Jalan Pendekat Jembatan Pulau Balang  Masih Perlu Dana Besar

Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Timur, Hasanuddin Mas’ud. (Foto akurasi.id)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Timur, Hasanuddin Mas’ud pembangunan jalan pendekat di sisi Kariangau Balikpapan ke jembatan Pulau Balang masih memerlukan dana dalam jumlah besar.

“Dana dalam jumlah besar diperlukan untuk pembebasan tanah dan pembangunan jalan pendekat itu sendiri,” kata Hasanuddin kepada wartawan usai mengikuti Bamus DPRD Kaltim, Kamis (05/11/2020).

Seperti diberitakan, pada hari Sabtu lalu (31/10/2020) bentang tengah jembatan Pulau Balang yang menghubungkan Kota Balikpapan-Penajam Paser Utara sudah terpasang. Pekerjaan bentang tengah jembatan tersebut didanai APBN melalui Kementerian PUPR.

Menurut Hasanuddin, mengingat dana yang diperlukan masih puluhan miliar, atau bisa lebih, karena DPRD belum dapat informasi dari Dinas PUPR-Pera Kaltim, bisa saja nanti DPRD Kaltim bersama-sama dengan Gubernur Kaltim, sisa pekerjaan berupa pembebasan tanah dan pembangunan jalan sharing dengan Pemerintah Pusat.

“Bisa saja Pemprov Kaltim hanya menyediakan dana untuk pembebasan lahan, sedangkan konstruksi jalannya kembali didanai APBN,” kata politisi Partai Golkar ini.

“Saya rasa itu porsi ketua DPRD berbicara dengan Pak Gubernur,” sambungnya.

Bentang tengah Jembatan Pulau Balang sudah tersambung Sabtu lalu. Jembatan inimemperpendek jarak tempuh dari Balikpapan ke Penajam yang sebelumnya mencapai 5 jam melalui jalur laut akan jauh lebih singkat yaitu menjadi 1 jam saja lewat darat via Balikpapan – Kariangau – Jembatan Pulau Balang – Simpang Gersik – Penajam. (Foto PT Hutama Karya)

Salah Satu Jembatan Cable Stay Terpanjang

Jembatan Pulau Balang, konstruksinya  Cable Stay sebetulnya sudah cukup lama dikenal di Indonesia mulai Jembatan Barelang di Batam (1992), Jembatan Siak 1 atau Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah di Provinsi Riau (2007), Jembatan Suramadu (2009) dan Jembatan Soekarno di Manado (2015).

Namun dalam 3 tahun belakangan ini, mulai banyak jembatan Cable Stay yang dibangun diberbagai penjuru tanah air, sebut saja Jembatan Teluk Kendari, Jembatan Alalak di Banjarmasin, dan Jembatan Pulau Balang di Balikpapan.

Sebagai catatan, dari segi desain, jembatan ini dapat dikatakan sebagai jembatan Cable Stay dengan dek beton terpanjang di Indonesia. Pada pekerjaan pondasi, digunakan peralatan bor dengan sistem reverse circulation drilling tipe airlift dan suction, untuk menyesuaikan dengan kondisi batuan dasar laut yang cukup keras.

Untuk pekerjaan pylon, digunakan sistem Climbing Formwork pada pylon P2 dan jumping formwork pada pylon P1. Pada dek jembatan, digunakan sistem Underslung Traveller Formwork untuk pengecoran dek, sementara pada Cable Stay digunakan sistem Dyna Grip dari Dywidag yang memiliki durabilitas dan kapasitas fatigue yang tinggi.

Tahapan pembangunan Jembatan Pulau Balang bentang panjang dimulai pada tahun 2013 (Kontrak Pertama) yaitu pembangunan abutment dan pilar K1-K2. Kemudian kontrak kedua dimulai pada tahun 2015 sampai dengan awal 2018 dengan pekerjaan pondasi dan dilanjutkan pekerjaan pile cap dan pylon. Pekerjaan lantai jembatan dilakukan paralel dengan bagian puncak pylon dikerjakan mulai pertengahan tahun 2019. (001)

Tag: