Jalan Poros Pendamaran Diperbaiki, Pemkab Kukar Gratiskan Ongkos Feri

Info grafis penyeberangan gratis feri (Sumber : Prokom Setkab Kutai Kartanegara)

KUTAI KARTANEGARA.NIAGA.ASIA – Jalan poros Dusun Pendamaran di Desa Tuana Tuha, Kecamatan Kenohan ditutup sementara 22 Februari – 7 Maret 2022 di tengah berlangsungnya kegiatan perbaikan. Pengguna jalan sementara dialihkan lewat penyeberangan feri yang digratiskan Pemkab Kutai Kartanegara.

Pemkab Kutai Kartanegara memberikan subsidi biaya penyeberangan kendaraan roda empat cuma-cuma kepada masyarakat terdampak akibat penutupan jalan itu. Tujuannya untuk memastikan roda ekonomi tetap berjalan.

Subsidi biaya penyeberangan kendaraan bermotor roda empat dikhususkan bagi kendaraan bermotor dengan kapasitas di bawah 8 ton yang menggunakan fasilitas Feri Penyeberangan Lintas Dermaga PT REA Kaltim Plantation – PT Tunas Prima Sejahtera (pulang- pergi/PP) yang beroperasi mulai pukul 06.00-18.00 WITA.

Adapun kategori kendaraan standar tarif yang ditanggung Pemkab Kutai Kartanegara adalah :

1. Mini Bus : Rp 170 ribu
2. Pikap : Rp 170 ribu
3. Pikap bermuatan : Rp 220 ribu

Sedangkan untuk pengguna kendaraan roda dua, diperbolehkan melintas pada akses jalan yang sedang diperbaiki.

“Benar (gratis). Sementara, rencana biaya pengguna feri yang ditanggung itu diestimasi dua pekan melihat kondisi di lapangan. Misalnya perbaikan selesai lebih cepat, berarti (bebas ongkos feri) dihentikan lebih cepat. Tapi kalau kemudian posisinya perlu diperpanjang, penyeberangan gratis feri juga akan diperpanjang,” kata Asisten II Sekretariat Kabupaten Kutai Kartanegara Bidang Ekonomi dan Pembangunan Wiyono, dikonfirmasi niaga.asia, Rabu.

Wiyono menerangkan gratis penyeberangan feri itu menyesuaikan kondisi di lapangan.

Perbaikan jalan di Dusun Pendamaran, di Desa Tuana Tuha, Kenohan. Di masa perbaikan itu akses ditutup selama dua pekan dan dialihkan ke pelabuhan feri. Pemkab Kukar menggratiskan ongkos pengguna feri untuk memudahkan mobilitas perekonomian (Foto : Facebook/tommy.cruzz)

“Tapi sekarang memang diestimasi dua pekan. Mudah-mudahan tidak sampai dua pekan perbaikan jalan bisa selesai. Karena bagaimanapun, akses darat itu lebih cepat dari akses sungai,” ujar Wiyono.

Dijelaskan, kebijakan gratis ongkos penggunaan feri diambil Pemkab Kutai Kartanegara untuk meringankan beban masyarakat dan juga memperlancar kegiatan arus barang untuk menunjang perekonomian.

“Iya benar untuk perlancar arus barang. Itu kenapa oleh Pemda, dalam hal ini Bapak Bupati dan Bapak Wakil Bupati jangan sampai nanti kondisi pandemi COVID-19 ini lebih membebani masyarakat,” terang Wiyono.

“Misalnya berdampak pada kenaikan harga, karena ada biaya transportasi tambahan bagi masyarakat. Karena kasus COVID-19 kan lagi tinggi juga. Karena kalau pendapatan lagi turun, mereka tetap harus bayar (gunakan penyeberangan feri) kan kasian juga. Makanya, Pemda ambil kebijakan untuk membebaskan biaya penggunaan fasilitas feri,” jelas Wiyono

Wiyono juga menyampaikan, untuk pengguna roda dua memang masih diperbolehkan melintas di tengah kegiatan perbaikan jalan. “Karena kalau lewat feri, di samping antre kan jadi lebih lama waktunya. Kalau motor kan masih bisa mudah lewat,” terang Wiyono lagi.

Wiyono kembali menegaskan, dengan kondisi saat ini Pemkab Kutai Kartanegara harus hadir meringankan beban masyarakat dengan memfasilitasi pengguna jalan menyeberangi feri.

“Jadi, kenapa dialihkan lewat feri, karena pengalaman sebelumnya alat berat kan sudah ada di sana. Tapi karena mobil terus lewat tidak berhenti, maka alat beratnya sibuk urus kendaraan. Jadi alat berat tidak produktif karena hanya digunakan kendaraan macet terjebak di jalan rusak itu,” demikian Wiyono.

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi

Tag: