Jalan Provinsi Dalam Wilayah Berau Mengalami Kerusakan Parah

aa
Ketua DPRD Kaltim Makmur HAPK bersama instansi terkait melakukan peninjauan jalan provinsi  yang mengalami kerusakan, dari Kecamatan Sambaliung hingga Kecamatan Batu Putih, Selasa (22/10). (Foto Humas Setwan DPRD Kaltim)

TANJUNG REDEB.NIAGA.ASIA-Peninjaunan infrastruktur jalan di Kabupaten Berau oleh ketua DPRD Kaltim Makmur HAPK bersama instansi terkait melalui jalur darat dan menempuh sekitar enam jam, menemukan jalan dalam kewenangan Pemerintah Provinsi Kaltim mengalami dalam kondisi rusak parah.

Disampaikan Makmur, peninjauan dilakukannya berawal dari adanya keluhan masyarakat terkait kondisi jalan yang menghubungkan Kabupaten Kutai Timur (Kutim) dengan Kebupaten Berau, banyak mengalami kerusakan.

“Mengetahui hal itu, saya langsung menjadwalkan untuk melakukan peninjaun. Dengan berkoordinasi dengan instansi terkait, dalam hal ini Dinas PUPR Kaltim dan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pekerjaan Umum (PU) Wilayah III Kaltim, peninjauan infrastruktur dapat kita lakukan,” terang dia.

Dalam proses peninjauan lapangan tersebut, terdapat lima kecamatan di Kabupaten Berau berhasil ditinjau. Yakni, Kecamatan Sambaliung, Tabalar, Biatan, Talisayan, hingga Batu Putih. “Jalan di lima kecamatan ini memang paling banyak mengalami kerusakan,” sebutnya.

Jalan pada lima kecamatan yang berhasil ditinjau diterangkan Makmur mencapai 152 kilometer, dan diperkirakan kerusakan jalan mencapai 60 hingga 70 persen. “Ada yang mengalamai kerusakan ringan, ada juga yang rusaknya yang cukup parah. Jalannya penuh dengan lubang dan ini harus segera ditindaklanjuti,” imbuhnya.

Kerusakan jalan lanjut dia diperparah dengan hadirnya kendaraan berat seperti truk CPO dan truk kontiner yang melintas setiap hari. Sehingga, Politikus Golkar ini meminta kepada pemerintah mencari jalan keluar secepatnya.

“Kalau dalam waktu dua sampai tiga bulan ini tidak ada tindakan, bisa bencana ini. Sebagai bentuk pencegahan, harus ada upaya yang dilakukan. Tidak mesti harus menunggu APBD Kaltim dulu baru diperbaiki. Mungkin langkah terbaiknya, melakukan koordinasi dengan balai atau dengan pemerintah pusat melalui kementerian,” usul dia.

Karena kata dia, jika menunggu APBD dari Kaltim, akan memakan waktu yang cukup lama. Sedangkan jalan rusak ini merupakan akses satu-satunya menghubungkan dua kabupaten. “Dengan kejadian seperti ini, dan untuk mengurangi beban di daerah pedalaman, harus juga dibangun jalan dan jembatan alternatif,” saran Makmur.

Tak hanya jalan di Kabupaten Berau, mantan Bupati Berau dua periode ini juga menegaskan akan melakukan peninjauan infrastruktur di daerah lain yang perlu perhatian yang sama. “Tidak menutup kemungkinan daerah lain juga akan saya tinjau, daerah lain juga pasti akan didatangi. Jadi tidak di daerah pemilihan saja,” jelas dia.

Untuk itu, jangka panjang dalam mengatasi persoalan infrastruktur di Kaltim, Makmur meminta kepada instansi terkait menginventarisir dan mendata titik-titik jalan yang mengalami kerusakan, dan berapa kebutuhan anggaran untuk perbaikan. “Nanti kita akan koordinasikan dengan komisi-komisi di DPRD Kaltim, dan perjuangkan anggarannya di provinsi,” pungkasnya. (adv/hms6)