Jalan Rusak di Samarinda Memalukan, Viral Dulu Baru Diperbaiki

Pemotor berusaha menghindari kerusakan jalan berlubang depan SCP Jalan P Irian, Sabtu (16/1) siang. Kerusakan jalan itu bukan kerusakan baru, melainkan berbulan-bulan sejak tahun 2020 lalu. (Foto : Niaga Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Kerusakan di sejumlah ruas jalan di Samarinda, sebagai ibukota provinsi Kalimantan Timur, memprihatinkan. Respons cepat memperbaiki jalan mulai dari kerusakan kecil, hingga mengakibatkan kerusakan besar pun dipertanyakan. Bahkan warga menilai, kerusakan jalan baru diperbaiki apabila sudah menjadi viral.

Seperti kerusakan di badan Jalan P Irian, depan pusat belanja Samarinda Central Plaza (SCP). Itu bukan kerusakan baru terjadi. Melainkan, sudah berbulan-bulan sejak tahun 2020 lalu.

“Soalnya, jalan berlubang ini sudah pernah saya perhatikan diukur-ukur, awal-awal Corona sekitar Maret atau April. Saya tanya, jawabnya mau diperbaiki, mau ditambal. Sampai ganti tahun baru, nggak juga diperbaiki,” kata Nono (49), warga sekitar Jalan P Irian, ditemui Niaga Asia, Sabtu (16/1).

Nono menerangkan, lambatnya respons pemerintahan di Samarinda memperbaiki jalan, dan yang bertanggungjawab memperbaiki infrastruktur jalan, membuat warga berinisiatif memperbaiki seadanya dengan cara darurat.

“Kami sudah beberapa kali carikan pecahan batubata, ditambalkan, ditutupkan di lubang-lubang besar itu. Begitu tergenang air habis hujan, kembali berlubang lagi,” ujar Nono.

“Memang, belum ada yang jatuh dari motor kalau terhentak di lubang itu. Tapi, kalau yang naik motor misal ibu-ibu terkejut melewati lubang ada kejadian. Apalagi kalau tergenang air, dikira lubangnya tidak dalam. Ternyata kan dalam,” ungkap Nono.

Roda empat juga berupaya menghindari lubang di Jalan P Irian. Kerusakan jalan di salah satu kawasan sentra ekonomi ini dinilai adalah salah satu wajah kota Samarinda sebagai ibu kota provinsi Kalimantan Timur. (Foto.: Niaga Asia)

Nono berharap, lubang di ruas Jalan P Irian, apalagi depan pusat belanja SCP, bisa segera diperbaiki, ditambal, ataupun diaspal ulang. “Ya, kalau bisa cepat diperbaiki lah. Jangan sampai ada korban (jatuh dari motor),” sebut Nono.

Beni (40), salah seorang warga, yang juga pengusaha di Samarinda berpendapat, yang perlu jadi sorotan di Samarinda soal infrastruktur semisal jalan, adalah kualitas dan juga pengawasan proyek yang dikerjakan.

“Karena, hampir semua proyek fasilitas umum, baik infrastruktur dan lainnya asal jadi. Tanpa pertimbangan dan pengawasan,” kata Beni, dimintai pendapat terpisah.

Beni juga sependapat, adanya penilaian masyarakat umum terhadap pemerintahan di Samarinda, yang baru akan merespons perbaikan jalan sesegera mungkin, apabila sudah jatuh korban lebih dulu. “Kebanyakan pendapat masyarakat begitu. Tunggu viral, baru instansi terkait bergerak (memperbaiki),” ungkapnya.

Masyarakat meminta pemerintahan di Samarinda merespons cepat kerusakan jalan di depan mata karena dilalui hari-hari oleh pengguna jalan. (Foto : Niaga Asia)

Selain itu, Beni juga tidak menepis adanya pendapat di tengah masyarakat, pemerintahan di Samarinda memalukan, lantaran respons lambat dengan kerusakan jalan yang ada di depan mata.

Apalagi, di kawasan Jalan P Irian selain terdapat pusat belanja SCP, juga ada perkantoran swasta, perbankan, dan dilalui tamu luar kota sebagai salah satu akses jalan menuju Hotel Ibis & Mercure di Jalan Mulawarman, sebagai salah satu hotel jaringan nasional.

“Karakter warga Samarinda yang cenderung menerima, akhirnya para pejabat di daerah ini merasa aman. Perlu juga sekali-kali masyarakat brutal, kata brutal saya berikan tanda kutip ya, dalam menyampaikan aspirasi. Supaya, para pejabat kita ini, mata, hari dan nuraninya terbuka,” ungkap Beni.

Malik (35), salah seorang karyawan perbankan di Samarinda juga mengutarakan yang sama. Menurut dia, pemerintahan di Samarinda, memang lamban merespons kerusakan jalan. Tidak hanya di Jalan P Irian.

Kerusakan jalan berlubang juga ada di depan rumah dinas Ketua DPRD Kaltim di Jalan Basuki Rahmad. Mulai dari kerusakan awal yang kecil hingga terus membesar. (Foto : Niaga Asia)

“Pemerintahan di Samarinda ini, memang lambat merespons jalan rusak. Padahal lokasi Jalan Irian itu ada pusat belanja, yang juga sering dikunjungi warga luar Samarinda. Itu berarti, terkait imej Samarinda juga sebagai ibukota provinsi kan?” kata Malik.

Malik menambahkan, masyarakat sekarang tidak mau repot tahu soal kelas jalan yang ada di Samarinda. “Masyarakat itu tidak mau tahu itu jalan provinsi kah, jalan kota kah, atau jalan nasional. Yang penting, tahunya jalan itu ada di Samarinda,” pungkas Malik.

Niaga Asia kembali mengitari ruas jalan dalam kota siang ini. Jalan rusak berlubang cukup besar juga ditemukan di kawasan pertigaan Jalan Niaga Utara – Jalan Panglima Batur. Bahkan, lubang menganga juga ditemukan di Jalan Basuki Rahmat, tepatnya di depan rumah dinas Ketua DPRD Kaltim. Tentu saja contoh lain kerusakan jalan itu bukanlah kerusakan baru. (006)

Tag: