Jalanan Kembali Disterilisasi, Bupati: Virus Corona Itu Berbahaya

Tim gabungan TNI, Polri, PMI dan BPBD kembali melakukan penyemprotan disinfektan hingga malam hari.

TANJUNG REDEB.NIAGA.ASIA-Penyemprotan disinfektan tak hentinya dilakukan oleh Pemkab Berau. Tak tanggung-tanggung, Senin (23/3/2020) malam, puluhan petugas gabungan melakukan sterilisasi jalanan dan tempat-tempat yang biasa digunakan kongkow masyarakat khususnya kaum milenial. Satu unit mobil pemadam diisi disinfektan dan disemprotkan ke jalan-jalan protokol hingga ke area kuliner di tepian Jalan Ahmad Yani dan Jalan Pulau erawan.

Tim Gabungan dari TNI, Polri, PMI, dan BPBD itu tak hanya melakukan sterilisasi. Imbauan untuk tetap berada di rumah dan menutup lapak dagangan juga disampaikan  menggunakan pengeras suara. Bahkan, Bupati Berau Muharram, Wakil Bupati Agus Tantomo hingga Sekda dan Asisten I ikut juga dalam disinfeksi semalam.

“Memang serba salah posisinya, tapi pilih mana rejeki kurang sedikit dibanding nyawa melayang? Ini kesepakatan bersama, jangan egois, semua warga harus menyadari dan kita rela berkorban bersama demi keselamatan bersama,” kata bupati.

Pedagang dan masyarakat harus menyadari ini adalah imbauan nasional. Coba kalau diberlakukan seperti di Soviet, dimana pilihannya hanya dua yaitu tetap di rumah atau penjara 5 tahun. Tapi Indonesia kan tidak seperti itu.

Menurut bupati, Covid-19 ini cukup berbahaya dan tidak bisa dianggap sepele. Bahkan, orang yang kelihatannya sehat pun bisa saja terpapar virus ini, karena mutasi dari Covid-19 bisa juga tanpa gejala bagi mereka yang memiliki imun tubuh yang kuat.

“Ini sebabnya saking ngerinya itu penyakit, jadi kita perlu waspada,” tegasnya.

Masyarakat Berau masih tenang karena tidak melihat kondisi di rumah sakit yang sudah terkena virus ini, dan bagaimana kemampuan daerah. Kalau dihitung-hitung kemarin, misal 1 persen dari penduduk Berau yang terinfeksi berarti ada 2500 orang.

“Pertanyaannya, mau disimpan dimana segitu banyak orang dengan kondisi rumah sakit seperti ini. Ini yang harusnya dipikirkan oleh kita semua, jangan santai dan tenang padahal ini sangat berbahaya. Memang belum ada di Berau tapi kita berharap mudahan jangan sampai terjadi,” kata bupati mengingatkan. (001)

Tag: