Jasad Balita Yusuf Tidak Utuh, Sebab Kematian Diselidiki Polisi

Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arif Budiman, mengecek lokasi penemuan jasad balita Yusuf, Selasa (10/12) pagi. (Foto : Niaga Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Polisi terus mengusut sebab kematian balita Ahmad Yusuf Ghazali, yang ditemukan tanpa kepala, setelah sempat hilang 16 hari. Hasil tes DNA balita Yusuf, diketahui 2 pekan lagi.

Kepolisian kembali menegaskan, meski orangtua menolak jenazah balita Yusuf diautopsi, itu bukan menjadi soal. Saat ini, polisi terus berkoordinasi bersama dokter forensik RSUD AW Syachranie.

“Ya, untuk mengetahui korban meninggal wajar, atau tidak wajar, kita koordinasi ahli forensik untuk menjawab itu. Apakah ada unsur kekerasan di tubunya, kita masih tunggu itu,” kata Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arif Budiman, ditemui Selasa (10/12).

Arif menerangkan, sampel DNA balita Yusuf, juga baru akan diketahui dua pekan kedepan. Selain itu, menurut Arif, polisi tidak mesti sampai kepada pembongkaran makam balita Yusuf kedepannya.

“Saya rasa tidak dibongkar. Saya kira, ahli forensik lebih paham, karena jenazah sudah rusak. Kemungkinan kita tidak gali kuburnya,” ujar Arif.

“Memabg sementara, hasil DNa belum ada. Tapi, identik dengan baju korban sebelum hilang, dan saat jasadnya ditemukan, identik sama. Dan orangtua, sudah mengakui itu,” tambah Arif.

Meski tidak menarget waktu penyelesaian, Arif berjanji, polisi segera mengungkap sebab kematian balita Yusuf. “Target kita secepatnya, segera dan segera. Kita tunggu hasil forensik, sambil jalan pelakunya kita cari, apabila ada. Kita hanya ungkap fakta, dan tindakan pidana di sini,” demikian Arif.

Diketahui, Minggu (8/12), jasad balita tanpa kepala, ditemukan sekira pukul 05.00 Wita di parit oleh warga Jalan P Antasari II RT 30 Samarinda. Warga itu terkejut melihat ke arah parit besar di bawah rumahnya, yang ternyata jasad balita. Jasad itu pun dibawa ke kamar jenazah RSUD AW Syachranie, dan orangtuanya memastikan, itu jasad Yusuf yang hilang sejak Jumat (22/11) lalu, dilihat dari pakaian yang masih melekat. (006)