Jasad Bayi Perempuan Membusuk di Kolam Lempake

Kasubnit INAFIS Satreskrim Polresta Samarinda Aiptu Harrry Cahyadi melakukan identifikasi awal jasad bayi usai diangkat ke atas perahu, Kamis 3 Maret 2022. (Foto : niaga.asia/Saud Rosadi)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Warga RT 41 Lempake, Samarinda Utara, dibikin geger pagi ini. Jasad bayi perempuan ditemukan membusuk di kolam bekas arena dayung pada PON XVII-2008 lalu. Terdapat luka di kepala bayi malang itu yang kini dibawa ke kamar jenazah RSUD AW Sjahranie.

Keterangan diperoleh niaga.asia di lokasi kejadian, bayi itu ditemukan oleh warga setempat, Syahrani (57). Sebelumnya dia bermaksud mencari dengan memasang perangkap ikan di kolam menyerupai danau itu.

“Sekitar jam 10 tadi. Saya cium aroma tidak sedap di danau,” kata Syahrani, Kamis.

Penasaran dengan bau tidak sedap itu, Syahrani lantas mencari sumber bau. Terlihat karung mengambang di atas air kondisi terikat tali.

“Saya angkat karung itu, kemudian saya buka ikatannya,” ujar Syahrani.

Sosok jasad bayi di dalam karung membuat Syahrani seketika terkejut. Di dalam karung selain bayi, juga ditemukan kain batik dan bantal.

“Saya geser karung itu ke pinggir (tepi) danau. Kain batiknya tenggelam ke dasar danau,” terang Syahrani.

Kasubnit INAFIS Satreskrim Polresta Samarinda Aiptu Harry Cahyadi saat memberikan penjelasan kepada wartawan, Kamis 3 Maret 2022 (Foto : niaga.asia)

“Luka di kepala sudah terkoak”

Tim Polsek Sungai Pinang, Unit INAFIS Satreskrim Polresta Samarinda, relawan INAFIS, relawan serta PMI Samarinda tiba di lokasi kejadian.

Usai briefing, tim INAFIS dan PMI bergerak ke arah danau sekira pukul 11.58 WITA dan mengangkat jasad bayi itu ke atas perahu empat menit kemudian. Aroma tidak sedap tercium begitu menyengat.

Terlihat Kasubnit INAFIS Aiptu Harry Cahyadi memeriksa jasad bayi, hingga kemudian dibawa personil INAFIS dan PMI ke dalam ambulan PMI sekitar pukul 12.06 WITA.

Dua personil INAFIS dan seorang warga sempat menyisir barang bukti lainnya, berupa kain yang ternyata sudah tenggelam ke dasar danau.

Harry menerangkan, jasad bayi itu berjenis kelamin perempuan dan diperkirakan berusia 9 bulan. Dari identifikasi awal terdapat luka di bagian kepala bayi.

“Luka di bagian kepala sudah terkoak lebar, dan ada ikatan bagian perut dari kain warna merah,” kata Harry usai evakuasi jasad bayi itu.

Jasad bayi dievakuasi menuju ambulan PMI Samarinda untuk kemudian menuju kamar jenazah RSUD AW Sjahranie Samarinda, Kamis 3 Maret 2022 (Foto : niaga.asia)

Dijelaskan, jasad bayi dengan perkiraan kematian 2-3 hari itu dibawa ke RSUD AW Sjahranie untuk keperluan visum maupun autopsi, untuk kemudian berkoordinasi bersama dengan Puslabfor Surabaya.

“Agar bisa mendapatkan hasil DNA untuk mengetahui siapa orangtua bayi ini,” sebut Harry.

Harry menjelaskan tim memang sempat menyisir danau mencari barang bukti lainnya, berupa kain pembungkus yang ternyata tenggelam di dasar danau.

“Pembungkus itu ditemukan pertama oleh saksi. Untuk sementara kita amankan barang bukti bantal, karung pembungkus dan kain warna merah yang terikat di perut bayi,” jelas Harry.

Dalam kesempatan itu Harry juga mengungkap kondisi jasad bayi selain kepala yang sudah kroakk.

“Perut sudah mulai robek,” tutup Harry.

Sekitar pukul 12.21 WITA, tim INAFIS, PMI dan relawan meninggalkan lokasi kejadian. Termasuk ambulan PMI Samarinda bernomor KT 1342 MZ yang membawa jasad bayi itu menuju ke kamar jenazah RSUD AW Sjahranie.

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi

 

Tag: