Jemaah Haji Risti Konsultasi Layanan Spesialis di KKHI Makkah

Jemaah haji saat konsultasi kesehatan (Foto : HO-Kemenkes)

MEKKAH.NIAGA.ASIA — Pada hari Jumat (17/6) sekitar pukul 09.00 waktu arab saudi (WAS), terlihat 25 jemaah haji Risiko Tinggi (Risti) dari sektor 4 memasuki Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekkah.

Mereka berasal dari kloter SOC 004, SOC 005, SOC 006, PDG 001, dan PDG 003, di mana masing masing ada 5 jemaah dari tiap kloter. Para jemaah akan mendapatkan layanan konsultasi dokter spesialis.

Kepala Seksi Kesehatan Daker Makkah dr Muhammad Imran menyampaikan, layanan ini merupakan salah satu inovasi yang dilakukan untuk mendekatkan layanan kesehatan KKHI kepada jemaah haji. Tujuannya agar jemaah haji dapat menjalankan ibadah haji dengan sempurna.

“Jemaah Risti memang sudah membawa penyakit dari tanah air. Sebagian besar menderita hipertensi, diabetes, dan juga penyakit jantung. Nah penyakit komorbid ini berisiko menyebabkan mereka tidak bisa menyelesaikan ibadahnya dengan sempurna. Agar mereka bisa tetap sehat tetap bisa menjalankan ibadahnya dengan sempurna, kita memberikan pelayanan yang terbaik untuk mereka,” kata Imran, dilansir laman resmi Kementerian Kesehatan, Jumat.

Layanan konsultasi jemaah haji Risti kepada dokter spesialis, lanjut Imran, akan dijadwalkan secara berkala setiap satu atau dua kali dalam seminggu. Diharapkan seluruh jemaah haji Risti yang membutuhkan konsultasi dengan dokter spesialis dapat terlayani dengan baik

“Besok kita akan lanjutkan dengan kloter lainnya, akan dijadikan program berkala untuk menekan angka kesakitan jemaah haji kita,” ujar Imran.

Proses skrining jemaah haji Risti dilakukan oleh Tenaga Kesehatan Haji (TKH) kloter, untuk selanjutnya di bawa ke KKHI dari sektor. Setiap satu kloter didampingi oleh satu TKH kloter. Ketika sampai, jemaah dibantu TKH mengisi form rawat jalan.

Pasien antre tunggu dipanggil, kemudian dilakukan pengecekan tekanan darah terlebih dahulu, setelah itu konsultasi dengan dokter spesialis. Selesai konsultasi, jemaah mendapatkan obat sesuai dengan penyakitnya, serta edukasi kesehatan.

Selama menunggu giliran, jemaah diputarkan video pendek edukasi kesehatan haji.

dr Yofri Yandri, TKH yang mendampingi jemaah dari kloter PDG 001 mengatakan bahwa sebagian jemaah kondisinya baik, namun banyak yang kelelahan setelah beraktivitas umrah dan kegiatan lainnya

“Kebanyakan kelelahan dan ada yang batuk pilek juga. Kemudian ada yang tensinya kurang stabil,” ujar Yofri

Sebanyak tujuh poli spesialis yang memberikan pelayanan bagi jemaah haji Risti pada hari ini yaitu Poli Penyakit dalam, Poli Paru, Poli Jantung, Poli Psikiatri, Poli Kulit, Poli Saraf, dan Poli Bedah.

“Kalau ada masalah yang lebih serius, tentunya akan ditangani lebih lanjut. Dari 25 jemaah, 2 orang membutuhkan rawat inap di KKHI,” sebut Imran menambahkan.

Terkait dengan kepatuhan jemaah Risti menggunakan wristband, Imran mengakui masih perlu dilakukan edukasi secara terus menerus agar jemaah paham, bahwa wristband harus digunakan setiap saat agar kondisi vital sign jemaah dapat terus terkontrol oleh TKH.

“Diharapkan digunakan setiap saat oleh jemaah haji, khususnya saat beraktivitas. Akan diedukasi lewat TKH-nya, diberikan penjelasan bahwa wristband tidak perlu dilepas saat berwudhu misalnya, karena memang bersifat anti air,” jelas Imran.

Sumber : Kementerian Kesehatan | Editor : Saud Rosadi

Tag: