
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Pemprov Kaltim melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Perumahan Rakyat (PUPR-PERA) memastikan struktur atas jembatan Mahakam Ulu (Mahulu) di Samarinda masih dalam kondisi aman untuk dilalui kendaraan bermuatan, usai dilakukan uji struktur jembatan beberapa waktu lalu.
Kepala Dinas PUPR PERA Kaltim Aji Muhammad Fitra Firnanda menyatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan teknis menggunakan alat ukur khusus, tidak ditemukan adanya deformasi atau perubahan struktur yang signifikan pada badan jembatan pascainsiden ditabrak kapal ponton bermuatan batu bara, Selasa 23 Desember 2025 lalu.
“Lalu lintas di atas sudah kami lihat dengan alat ukur yang ada. Tidak ada deformasi (pergesera struktur) yang signifikan,” kata Firnanda ditemui di Hotel Aston Samarinda, Jalan Pangeran Hidayatullah, Selasa 30 Desember 2025.
Meski jalur atas dinyatakan aman, Firnanda memberikan catatan serius terhadap jalur sungai alur kolong jembatan. Dia menegaskan saat ini kondisi pilar jembatan dalam posisi rentan, karena tiga unit fender atau beton pengaman tiang jembatan pada Pilar 6 hancur dan hilang akibat hantaman ponton itu.
“Perlu diperhatikan bahwa itu sudah tidak ada fender-nya. Saat kejadian tersebut tiga fender yang mengelilinginya pilar 6 hilang semua,” ujar Firnanda.
Menurut dia, jika jembatan tidak memiliki fender sebagai pelindung, maka sangat riskan mengenai langsung tiang jembaran, apabila kembali ditabrak ponton atau kapal.
“Begitu ada kejadian kapal larut, maka langsung menabrak pilar karena tidak ada pengamanannya,” sebut Firnanda.
Mengantisipasi risiko itu, Dinas PUPR-Pera Kaltim telah berkoordinasi dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Samaronda serta Badan Usaha Pelabuhan (BUP) memperketat pengaturan lalu lintas air di kolong Jembatan Mahulu.
Terkait pertanggungjawaban terhadap kerusakan fender ini, Firnanda menyebutkan bahwa pihak perusahaan pemilik kapal telah menunjukkan itikad baik dan siap untuk bertanggung jawab penuh untuk melakukan ganti rugi.
“Perusahaan bersedia bertanggung jawab. Menurut informasi mereka, kerusakan ini sudah dijamin oleh pihak asuransi, sehingga biaya penggantian fender akan ditanggung oleh asuransi tersebut,” jelasnya.
Pemprov Kaltim menargetkan proses perbaikan struktur pengaman fender jembatan ini dapat rampung dalam waktu dekat, agar fungsi perlindungan Jembatan Mahulu kembali maksimal.
“Kami menargetkan sesegera mungkin, paling lambat dalam tiga hingga empat bulan perbaikan fender ini sudah selesai. Kita tunggu pertanggungjawabannya,” demikian Aji Muhammad Fitra Firnanda
Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi
Tag: Jembatan Mahulu DitabrakSamarinda