
BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan tengah merealisasikan pembangunan jembatan penghubung di kawasan pesisir, tepatnya antara Margasari dan Baru Tengah.
Proyek sepanjang 100 meter tersebut menelan anggaran Rp21 miliar dan ditargetkan rampung pada akhir 2025. Keberadaan jembatan ini diharapkan menjadi solusi atas keterbatasan akses transportasi yang selama ini dihadapi warga kedua kawasan.
Diketahui, selama bertahun-tahun, aktivitas masyarakat kerap terhambat akibat terpisah aliran air, sehingga distribusi barang maupun mobilitas sehari-hari kurang lancar.
Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, enegaskan, jembatan tersebut merupakan fasilitas publik yang diperuntukkan bagi masyarakat pesisir, sehingga perlu dijaga bersama.
“Jembatan ini untuk kepentingan masyarakat. Karena itu, kami berharap warga turut menjaga apa yang sudah dibangun pemerintah,” ujar Rahmad saat diwawancara, pada Kamis (18/9/2025).
Saat melakukan kunjungan, Rahmad juga mengingatkan warga agar tidak menggunakan area proyek sebagai lokasi parkir kendaraan.
Ia pun menilai hal itu dapat menghambat proses pekerjaan yang sedang berjalan. Selain fungsi penghubung, jembatan Margasari-Baru Tengah juga diproyeksikan membawa dampak lanjutan.
Infrastruktur itu diharapkan pihaknya mampu mendukung kegiatan ekonomi pesisir, membuka ruang bagi usaha kuliner, serta mendorong tumbuhnya wisata bahari.
“Lewat pembangunan ini kita juga ingin menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap laut, sekaligus menjaga dan mengembangkan potensi yang ada,” ungkap Rahmad.
Pembangunan jembatan tersebut merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Balikpapan.
Di sisi lain, Pemkot Balikpapan menargetkan, fasilitas ini tidak hanya mempermudah mobilitas masyarakat, tetapi juga mempercepat pemerataan pembangunan hingga wilayah pesisir.
Penulis : Putri | Editor : Intoniswan
Tag: Infrastruktur