Jepang akan Izinkan Kunjungan Turis Tanpa Pemandu

Orang-orang berjalan di area perbelanjaan Shibuya, di tengah pandemi penyakit coronavirus (COVID-19), di Tokyo, Jepang 7 Agustus 2021. (REUTERS/Androniki Christodoulou)

TOKYO.NIAGA.ASIA — Pemerintah Jepang memutuskan untuk mengizinkan wisatawan asing masuk ke Jepang tanpa mengikuti tur berpemandu, selama kunjungan mereka diatur melalui agen perjalanan.

Bulan Juni lalu, Jepang telah dibuka kembali bagi turis asing dengan dilonggarkannya kontrol perbatasan untuk mencegah penularan virus korona. Namun, seluruh wisatawan diharuskan untuk tergabung dalam tur berpemandu dan memperoleh visa.

“Para pengunjung juga harus mematuhi langkah-langkah pencegahan penularan, seperti mengenakan masker, yang ditetapkan di bawah pedoman pemerintah Jepang,” tulis laporan kantor berita NHK  dikutip Rabu.

Keputusan pemerintah untuk makin melonggarkan kontrol perbatasan pencegahan penularan virus korona ini diambil mengingat jumlah wisatawan asing yang masuk ke Jepang tercatat sekitar 7.900 orang pada Juli, jauh di bawah tingkat sebelum pandemi.

Banyak pelaku industri pariwisata yang bersikeras bahwa pembatasan yang ada saat ini membuat para wisatawan dari Barat enggan datang ke Jepang karena mereka lebih memilih perjalanan individu.

Pemerintah Jepang menyatakan para wisatawan akan diminta untuk mengikuti pedoman jika kasus penularan terkonfirmasi. Pemerintah akan tetap menolak masuk pelaku perjalanan perorangan yang tidak mengatur perjalanan melalui agen.

“Langkah terbaru ini diperkirakan akan mulai berlaku pada September,” NHK menyampaikan.

Masih dari laporan NHK, Perdana Menteri Jepang Kishida Fumio mengatakan pada Senin, bahwa pemerintahnya akan menyusun sejumlah kebijakan baru secepatnya untuk mengubah langkah-langkah pencegahan virus korona yang ketat.

Pejabat pemerintah mempertimbangkan untuk meningkatkan batas atas harian kedatangan orang ke Jepang mulai September dari jumlah saat ini 20.000. Ada usulan batas baru menjadi 50.000. Pemerintah juga mempertimbangkan pelonggaran syarat tes virus korona.

Saat ini, seluruh orang yang datang termasuk warga Jepang, diminta untuk melakukan tes virus korona dalam waktu 72 jam sebelum keberangkatan dan menunjukkan bukti hasil tes negatif.

Namun, mulai bulan depan, orang-orang yang menerima suntikan penguat (booster) dapat dikecualikan dari syarat tes tersebut.

Sumber : Kantor Berita NHK | Editor : Saud Rosadi

 

Tag: