SANGATTA.NIAGA.ASIA – Sekretaris Pansus STIPER (Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian) di DPRD Kutim, Jimmy menegaskan, Pansus akan menelusuri permasalahan dan sekaligus mencarikan solusi terbaik demi keberlangsungan STIPER ke depannya.
“Untuk kepentingan tersebut, kami meminta jajaran pengurus Yayasan STIPER yang baru ikut bersinergi dengan Pansus mencarikan solusi atas permasalahan yang ada,” kata Jimmy, Senin (20/6/2022).
“Karena pengurus yayasan yang lama sudha berakhir dan digantikan pengurus baru, kami berharap pengurus baru bisa bertugas dengan baik dan mampu bersinergi dengan berbagai pihak,” harap Jimmy.
STIPER yang didirikan sejak 2001 sudah menghasilkan sarjana dan kini mengabdi di berbagai daerah maupun instansi pemerintah. STIPER perlu diselamatkan karena diperlukan mendukung dan menopang program Pemerintah daerah, khusunya di bidang Pertanian, Perkebunan serta Kelautan.
“Untuk memajukan STIPER, pengurus Yayasan perlu melakukan inovasi dan mengembangkan kreativitas mencari dana,” sambungnya.
Dijelaskan Jimmy, banyak tantangan yang sudah menanti untuk segera diselesaikan. Satu diantaranya mengenai pendanaan operasional yang selama ini masih berharap bantuan (hibah) dari Pemerintah Kutim. Kampus harus dikembangkan untuk membantu menangulangi biaya operasional kampus.
“Apapun usahanya yang penting halal dan sesuai regulasi,” ungkap Jimmy.
Politisi PKS ini juga meminta kepada perusahaan-perusahaan yang punya usaha di Kutim berpartisipasi membiayai STIPER, misalnya melalui dana Coorporate Social Responsibility (CSR).
“Setidaknya, dana CSR untuk peningkatan sumber daya manusia (SDM) di Kutim diberikan juga ke STIPER,” ujar Jimmy. (adv)
Tag: STIPER