Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kaltim Positif Corona

Juru Bicara Satgas Covid-19 Kaltim Andi M Ishak saat penjelasan virtual dari rumah sakit, Sabtu (26/9). (Foto : tangkapan layar Youtube)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 Kalimantan Timur, per hari ini tembus di angka 8.070 kasus. Termasuk diantaranya, Juru Bicara Satgas Covid-19 Kalimantan Timur Andi M Ishak.

Andi terkonfirmasi positif tidak sendiri, melainkan bersama istrinya. Hal itu dia sampaikan sendiri, jelang akhir konferensi virtual harian kasus Covid-19.

Dia menerangkan, terkonfirmasi positif Covid-19 per Jumat (25/9) kemarin, dan sebelumnya tanpa bergejala. Kendati demikian, saat ini, Andi bersama istri menjalani perawatan di rumah sakit.

“Kondisi ini, diawali dari kondisi istri saya. Di luar rumah, saya begitu ketat dengan protokol kesehatan. Kelengahan justru di rumah, tidak begitu ketat. Karena anggota keluarga lainnya, mereka banyak beraktivitas di luar rumah,” kata Andi, Sabtu (26/9) sore.

Kendati demikian, Andi tetap berupaya untuk terus menyampaikan perkembangan terbaru, kasus harian Covid-19. “Mudah-mudahan kami bisa melewatinya dengan baik. Kami (Satgas Covid-19) akan terus melakukan update perkembangan kasus di Kalimantan Timur,” ujar Andi.

Bicara kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kalimantan Timur hari ini, bertambah 219 kasus baru. Rinciannya, kota Samarinda tertinggi dengan 124 kasus, menyusul kota Bontang 48 kasus, 30 kasus di kota Balikpapan 9 di Kutai Barat, 5 di Kutai Timur dan 3 kasus di Penajam Paser Utara.

“Sehingga, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kalimantam Timur, sudah tembus di angka 8.070 kasus,” terang Andi.

Untuk kasus sembuh, lanjut Andi, bertambah 98 kasus baru, sehingga total menjadi 5.178 kasus. Kota Balikpapan mencatatkan penambahan tertinggi kasus sembuh 59 kasus. “Sedangkan untuk kasus meninggal, bertambah 2 kasus di Samarinda, dari pasien berkode SMD2.180 dan SMD1.890. Sehingga, total kasus meninggal ada 296 kasus,” jelas Andi.

Saat ini, masih lanjut Andi, ada 2.596 kasus atau pasien yang masih dalam perawatan. Andi menggarisbawahi, masyarakat mesti benar-benar mewaspadai klaster keluarga. Terlebih lagi, yang dia alami sendiri, bersama istri.

“Peningkatan kasus ini, karena meningkatnya klaster keluarga. Seperti di Samarinda. Ini warning kita, karena di luar rumah menjaga protokol kesehatan. Di rumah, biasanya agak sedikit lengah,” tegasnya.

“Pengalaman pribadi ini, mesti jadi hal perlu diwaspadai. Penularan di lingkungan keluarga, menjadi hal yang mengkhawatirkan,” pungkas Andi. (006)

Tag: