
SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Target Pemprov Kaltim mencapai swasembada daging di 2027 nanti, menuntut Dinas Peternakan dan Kesehatan (DPKH) Kaltim maupun kabupaten/kota berupaya keras agar bisa mencapai target itu.
Salah satu langkah yang dilakukan yakni melalui penguatan program strategis Pengembangan Desa Korporasi Ternak (PDKT), untuk meningkatkan produksi daging dan juga penguatan investasi di sektor peternakan, dengan menggandeng pihak swasta terkait.
Kepala DPKH Kaltim Fahmi Himawan menerangkan, untuk mencapai target swasembada daging dibutuhkan sapi sebanyak 500.000-600.000 ekor untuk menghasilkan 17.000 ton daging tiap tahunnya. Sedangkan untuk populasi sapi di Kaltim saja baru menyentuh angka 60.000-70.000 ekor.
Untuk mencapai jumlah populasi ternak dan kebutuhan daging sapi di Kaltim, DPKH mengambil dua pendekatan strategis yakni PDKT dan penguatan investasi di sektor peternakan.
Program unggulan berbasis kerakyatan, seperti PDKT ini, dinilai hanya mampu menyumbang 20 persen dari total kebutuhan daging guna mencapai target swasembada protein hewani. Sisanya, sebesar 80 persen harus dipenuhi melalui investasi dari luar di sektor peternakan.
“Investasi yang kita coba buka salah satunya peternakan domba,” kata Fahmi, di acara Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan di halaman parkir Samarinda Square, Jalan M Yamin, Samarinda, Kamis 2 Oktober 2025.
Ternak domba itu dipilih karena potensi perkembangannya yang luar biasa, dan daya tahannya terhadap penyakit. Namun, Fahmi mengingatkan adanya risiko di mana domba menjadi vektor pembawa penyakit untuk sapi Bali.
“Maka kita harus atur jarak antara peternakan domba dan sapi Bali,” ujar Fahmi.
Selain itu, untuk investasi ketersediaan lahan peternakan untuk skala besar masih terhambat, di mana lahan di Kaltim mayoritas sudah habis terbagi untuk tambang, sawit, dan kehutanan.
“Ternyata tidak semudah itu. Untuk mencapai swasembada pangan hewani, kita harus menerima ternak dari luar daerah karena populasi kita masih kurang,” ujarnya.
“Tapi kita tidak akan terus-terusan mendatangkan dari luar. Kita sudah komunikasi dengan Bank Tanah, karena untuk investasi dibutuhkan lahan,” demikian Fahmi Himawan.
Penulis : Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi
Tag: KaltimKetahanan PanganPemprov KaltimSwasembada Daging