Jutaan Warga Filipina Jatuh Miskin Imbas Pandemi COVID-19

Anak-anak berdoa sebelum makan makanan gratis mereka di dalam rumah misionaris selama program pemberian makan yang didanai oleh misionaris Korea Selatan, di daerah kumuh di Baseco, kota Tondo, metro Manila, Filipina 2 Januari 2018. (REUTERS/Romeo Ranoc)

MANILA.NIAGA.ASIA — Sekitar 2,3 juta orang di Filipina masuk jurang kemiskinan antara 2018 dan 2021, sebagian besar karena penurunan ekonomi yang disebabkan oleh pandemi. Demikian pernyataan badan statistik, Senin.

Jumlah orang yang hidup dalam kemiskinan pada tahun 2021 naik menjadi total hampir 20 juta atau 18,1% dari populasi dari 16,7% pada tahun 2018, kata Otoritas Statistik Filipina (PSA). Angka itu melampaui target pemerintah sebesar 15,5%-17,5%.

Presiden Ferdinand Marcos Jr yang baru-baru ini dilantik bertujuan untuk memangkas tingkat kemiskinan menjadi 9% pada akhir masa jabatan enam tahun pertamanya pada tahun 2028. Target itu tetap dapat dicapai meskipun inflasi melonjak, menurut Sekretaris Perencanaan Ekonomi Arsenio Balisacan.

Dia mengatakan strategi pemerintah akan fokus pada pembukaan kembali kegiatan ekonomi sepenuhnya, investasi dalam sumber daya manusia dan perlindungan sosial, dan mengubah sektor produksi untuk menghasilkan pekerjaan yang lebih banyak dan berkualitas serta produk yang kompetitif.

“Kita dapat mengurangi insiden kemiskinan sebesar 5 poin persentase pada pertengahan semester, dan 4 poin persentase lainnya pada tahun 2028,” kata Balisacan dalam konferensi pers, seperti dikutip dari Reuters, Selasa.

PSA mendefinisikan kemiskinan sebagai termasuk orang-orang Filipina yang pendapatan per kapitanya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan non-makanan individu. Mereka merilis statistik setiap tiga tahun.

Balisacan mengatakan bahwa sebelum pandemi, pada tahun 2018, negara itu telah mencapai tujuannya untuk mengangkat 6 juta orang Filipina keluar dari kemiskinan, empat tahun lebih cepat dari target 2022.

Tetapi pembatasan COVID-19 pada tahun 2020 dan masalah jangka panjang rumah tangga miskin yang memiliki akses terbatas ke pekerjaan tetap dan produktif telah menjerumuskan banyak orang Filipina kembali ke dalam kesulitan, kata Balisacan.

Sumber : Kantor Berita Reuters | Editor : Saud Rosadi

 

Tag: