Kabar Baik! Pemprov Kaltim Bakal Tambah Tunjangan Tenaga Medis Kasus Covid-19

Ilustrasi petugas medis mengenakan alat pelindung diri (APD) menangani kasus Virus Corona (Covid-19). (Foto : istimewa/Google Images)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Pemprov Kalimantan Timur telah menyiapkan tunjangan tambahan, bagi tenaga medis yang menangani pasien Covid-19, di semua rumah sakit rujukan. Dananya bersumber dari APBD Kalimantan Timur.

Penggunaan dana dalam kasus Covid-19, baik bersumber APBN maupun APBD, oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, dituntut akuntabilitas.

“Semua kita dituntut akuntabilitas. Tunjangan yang jadi tanggungan pusat, jadi tanggungan pusat. Kita masih menunggu teknisnya,” kata Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim Andi M Ishak, saat telekonferensi, Jumat (1/5)

Andi menerangkan, di luar itu, apakah Pemprov Kaltim masih bisa menambahkan tunjangan, atau meng-cover yang tidak ditanggung oleh pusat, Gugus Tugas masih menunggu aturannya.

“Tapi, untuk itu, pembiayaan sudah kita siapkan dari dana APBD Kaltim,” ujar Andi, tanpa merinci besaran anggaran yang dia sebutkan.

Di sisi lain, lanjut Andi, saat ini tenaga medis di rumah sakit rujukan di Kaltim masih sanggup menangani pasien Corona. Meski, kasus terkonfirmasi positif berjumlah 136 kasus per hari ini. “Memang, dari masing-masing rumah sakit belum ada laporan bahwa mereka kewalahan, dalam tanda petik ya,” sebut Andi.

Sampai saat ini, pelayanan medis pasien Corona, masih bisa diberikan oleh tenaga medis yang ada. “Memang, di rumah sakit misalnya, mereka kan sistem sif bergantian,” ungkap Andi.

“Sebagaimana kami smpaikan saat ini, dengan jumlah kasus yang ada, masih bisa memberikan pelayanan. Juga dengan kapasitas ruang masih mencukupi,” terang Andi lagi.

Dengan begitu, saat ini belum dirasa perlu untuk melakukan upaya rekrutmem tenaga medis menangani kasus Corona, atau untuk menambah tenaga medis melayani pasien lain non Corona.

“Masih kita berikan kewenangan masing-masing kabupaten kota, untuk melakukan dan memenuhi itu. Kalau kasus semakin berkembang, semakin banyak, sehingga melebihi batas maksimum dari kemampuan tenaga medis, maka ini menjadi analisa kami dan kemungkinan akam melakukan rekrutmen (tenaga medis) kedepan, untuk membantu kabupaten dan kota,” demikian Andi. (006)

Tag: