Kabar Penutupan Pasar Gusher di Tarakan Hoaks

Kapolres Tarakan saat memastikan Pasar Gusher akan tetap beroperasi pada 23 Maret, besok. (Foto: Humas Polres Tarakan)

TARAKAN.NIAGA.ASIA – Kabar penutupan Pasar Gusher pada 23 Maret 2020 besok, guna dilakukan penyemprotan disinfektan, ditegaskan Polres Tarakan tidak benar alias hoaks. Demikian disampaikan Kepala Unit Tindak Pidana Tertentu Satreskrim Polres Tarakan Iptu Deny Mardiyanto.

Dia juga mengaku mendengar kabar bohong itu dari para pedagang di pasar yang beralamat di Jalan Gaja Mada tersebut. Untuk kepastian penutupannya belum ada pemberitahunan resmi dari pihak terkait.

“Iya desas desusnya ada, katanya mau disemprotakan disinfektan. Tapi kita belum dapat pemberitahuan resminya,” kata Deny, Minggu (22/3).

Terkait masalah kebutuhan pokok di Tarakan, Deny menuturkan, saat ini Satgas Pangan Polres Tarakan sudah melakukan pemantauan di sejumlah pasar tradisional. Diantaranya Pasar Gusher, Tenguyun dan Beringin.

Pemantauan ini, menyusul adanya kenaikan harga gula yang dijual di pasaran. “Kalau stok gula aman sampai dua Minggu kedepan. Tapi saat ini ada hambatan terkait pengirimannya dari Surabaya,” jelasnya.

Terkait masalah harga, Deny menyebutkan gula saat ini memang mengalami kenaikan, mengingat dari Bulog Tarakan menyampaikan adanya keterlambatan pengiriman.

Sedangkan, harga untuk beberapa jenis sembako lainnya meski ada kenaikan tapi tidak signifikan. “Saat ini gula di Tarakan terjadi kekosongan, biasanya dijual Rp12.500 per kilo, sekarang naik jadi Rp16.500 hingga 17.000 per kilogram. Ini dikarenakan pengiriman yang terlambat,” ungkapnya.

Meski saat ini terjadi kelangkaan gula di sejumlah pasar dan toko sembako di Tarakan, Deny memastikan tidak ada penumpukan atau penimbunan gula yang dilakukan oleh oknum. Apalagi, Satgas Pangan telah melakukan pengecekan di sejumlah gudang milik para distributor, hingga gudang Bulog.

“Stok gula yang tersisa saat ini, setelah kita lakukan pengecekan cuma ada di gudang STB, itu pun dari pantauan kita gulanya tetap dikeluarkan setiap harinya,” katanya.

Dengan adanya kelangkaan gula ini, Deny menjamin, bukan disebabkan adanya Covid-19 yang meresahkan masyarakat. Sehingga, banyak masyarakat yang berlomba-lomba membeli gula dalam jumlah besar, karena khawatir terjadinya lockdown.

“Bukan, nggak ada kaitannya dengan Covid-19, gula langka karena pengirimannya terlambat. Tapi kalau sembako lainnya aman hingga puasa dan lebaran,”ujarnya

Deny menambahkan, untuk mencegah adanya penimbunan gula dan jenis sembako lainnya, Satgas Pangan telah mendata dan mengecek akan kebutuhan gula, pada masyarakt Tarakan. Meski begitu, pihaknya juga tetap menghimbau masyarakat, agar membeli gula sesuai kebutuhan.

“Untuk distributor juga kita ingatkan, jika ada yang membeli gula dalam jumlah besar jangan dilayani, dengan begitu masyarakat bisa mendapatkan gula,” imbuhnya.

Sementara itu, berdasarkan press release yang dikeluarkan Polres Tarakan terkait penutupan Pasar Gusher, Kapolres Tarakan telah melakukan koordinasi dengan pengelolah Pasar Gusher. Hasilnya, isu penutupan Pasar Gusher terkait wabah Covid-19/tidak benar.

“Bahwa Pasar Gusher akan ditutup dan tidak beroperasi, pada 23 Maret mendatang terkait Covid-19 itu tidak benar,” tegas Kapolres. (003)

 

Tag: