Kabut Asap Kacaukan Penerbangan di Samarinda

Bandara APT Pranoto Samarinda (foto : Niaga Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Kabut asap akibat Karhutla di Samarinda semakin pekat. Bahkan, imbas jarak pandang (visibility) sempat hanya sekitar 300 meter, jadwal penerbangan dari dan ke Samarinda, mengalami penundaan.

Aktivitas Bandara APT Pranoto yang berlokasi di utara kota Samarinda, sebelumnya belum terdampak kabut asap Karhurla. Namun hari ini, kondisinya menjadi lain. Kabut asap mengacaukan jadwal penerbangan.

“Terdampak kabut asap dari Kalimantan Tengah, mulai hari ini ya,” kata Kepala UPBU Bandara APT Pranoto Dodi Dharma Cahyadi, ditemui di kantornya, Jumat (13/9).

Praktis, sederetan jadwal penerbangan pun delay. Seperti misalnya Batik Air tujuan Jakarta (CGK), dan pendaratan Batik Air dari Yogyakarta (YIA) ke Samarinda (AAP), terpaksa harus diundur.

Maskapai pelat merah, Garuda Indonesia juga bernasib sama. Sejatinya, Garuda Indonesia mendarat sekira pukul 10.30 Wita. Terpaksa mendarat 4 jam kemudian.

Dodi menyebut, meski kondisi terbaru terus dipantau, namun tadi pagi, jarak pandang runway sempat hanya sekitar 300 meter. “Kami terus perbaharui data itu setiap 15 menit,” sebut Dodi.

Beranjak siang, bandara mulai beroperasi normal, lantaran jarak pandang sekitar 1.000 meter, dan pesawat mulai mendarat di runway. “Ini bukan soal teknis operasional bandara. Tapi kan soal cuaca,” ungkap Dodi.

Basir (40), salah satu penumpang Wings Air tujuan Berau, terpaksa gigit jari. Dia tidak mendapatkan kepastian terbang ke Bandara Kalimarau di Berau (BEJ), sejak pagi, lantaran tidak ada pesawat yang terbang dari Berau. “Banyak penumpang yang memilih jalan darat ke Berau,” kata Basir. (006)