Kades Tanjung Batu: Program Ketahanan Pangan TNI-AD Membuat Masyarakat Produktif

Husniansyah, SE, Kepala Desa Tanjung Batu, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara. (Foto Intoniswan/Niaga.Asia)

TENGGARONG SEBERANG.NIAGA.ASIA-Kepala Desa Tanjung Batu Kacamatan Tenggarong Seberang Kabupaten Kutai Kartanegara, Husniansyah, SE optimis program ketahanan pangan TNI-AD-Kementerian Pertanian dengan mengoptimalkan pemanfaatan lahan terlantar membuat masyarakat dan desanya jadi produktif.

“Ini berkah bagi pemerintahan daesa dan masyarakat,” kata Husniansyah pada Niaga.Asia, Rabu (28/10/2020).

Kegiatan optimalisasi pemanfaatan  lahan seluas 100 hektar di kawasan Bina Teritori Pangan Kodim 0906/Tgr di Desa Tanjung Batu, Kecamatan Tenggarong Seberang diresmikan Pangdam VI/Mulawarman, Mayjen TNI Heri Wiranto, hari ini, Rabu sore (28/10/2020).

Hadir dalam peresmian Danrem 091/ASN Brigjen TNI Cahyo Suryo Putro, Komandan Kodim 0906/Tgr, Letkol (Inf) Charles Aling, Plt Bupati Kukar, H Chairil Anwar, Direktur PT Bumi Hijau Pangan (BHP), Fajri Tridalaksana, Komisaris PT BHP, H Setia Budi, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar, Sutikno.

PT Bumi Hijau Pangan, mitra Kodim 0906/Tgr dan Pemkab Kukar dalam Program Ketahanan Pangan di Kabupaten Kutai Kartenagara. (Foto Intoniswan/Niaga.Asia)

Pembangunan kawasan Bina Teritori Pangan yang di Kukar dinamai “Desa Sinergi Hijau” dalam pelaksanaan di lapangan sinergi antara Kodim 0906/Tgr, Pemerintah Kabupaten Kukar, dan pelaku usaha, dalam hal PT BHP. Kawasan seluas 100 hektar tersebut tidak hanya ditanami padi, budidaya perikanan darat, dan sayur-sayuran.

Menurut Husniansyah, ia optimis program ketahanan pangan TNI-AD dengan Kementan membuat masyarakat produktif, karena yang akan mengelola nantinya adalah petani di desanya sendiri. Kemudian lahan yang dioptimalkan untuk ketahanan pangan seluas 100 hektar tersebut, sebelum tahun 2009 sudah digarap masyarakat untuk sawah.

Setelah tahun 2009, petani mulai berhenti menggarapnya, karena  petani tak sanggup mengendalikan air saat air sungai Mahakam pasang maupun musim hujan, selalu kebanjiran.

“Dengan adanya program ketahanan pangan ini, TNI-AD, Pemkab, dan pelaku usaha tentu nanti akan membangun jaringan irigasi yang modern dan terukur, sehingga saat pasang sungai Mahakam airnya tak membanjiri areal pertanian ini,” kata Husniansyah.

Husniansyah: “Optimalisasi pemanfaatan lahan ini akan membuat desa dan masyarakat lebih produktif. (Foto Intoniswan)

“Kalau level pintu air di sungai Mahakam dibangun dengan menggunakan hitung-hitungan yang tepat oleh ahli, kawasan 100 hektar ini bisa jadi produktif, sumber penghasilan petani akan bertambah banyak, dari sawah, dari kolam ikan, serta dari sayur-sayuran,” ungkapnya.

Husniansyah mengatakan dari sekitar 300 KK penduduk Desa Tanjung Batu, sebagian besar adalah petani yang sudah tergabung dalam kelompok tani andalan, sebagian juga ada  yang bekerja di PT CFK (Cahaya Fajar Katim) dan tambang batubara.

Sementara Wakil Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Tanjung Batu, Syahrul juga mengatakan, program ketanahan pangan TNI-AD ini berkah bagi masyarakat desanya.

“Masyarkat dibangunkan lahan pertanian yang modern lengkap dengan irigasi, bimbingan teknis, pengetahuan, juga dapat bantuan alat produksi pertanian,” pungkasnya. (001)

Tag: