SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Organisasi pengusaha berhimpunnya pedagang dan pelaku industri yang selama ini dikenal dengan sebutan Kadin (Kamar Dagang dan Industri Indonesia) di Kalimantan Timur (Kaltim) memasuki babak baru setelah Ketua Umum Kadin Pusat, Eddy Ganefo melantik Pengurus Kadin Provinsi Kaltim dan enam Pengurus Kadin Kabupaten dan Kota se-Kaltim di Samarinda, Sabtu (9/2).
Setelah Eddy Ganefo melantik Ketua Kadin Kaltim, Andika Hasan otomatis sekarang ada dua organisasi Kadin di Kaltim. Satunya lagi adalah Kadin yang diketuai Dayang Donna Faroek. Kadin yang diketuai Andika Hasan menginduk ke Kadin Pusat hasil Munas tahun 2015.
“Kadin yang saya ketuai adalah Kadin dengan paradigma baru. Kami hadir untuk memberi yang terbaik pada masyarakat Kaltim khususnya pada ekonomi kerakyatan, aktifitasnya akan disesuaikan dengan misi dan visi Gubernur Kaltim yang ada saat ini yakni Kaltim Berdaulat,” kata Andika usai dilantik. Menurutnya, pengurus Kadin Kaltim versinya akan memperkuat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), karena sangat penting memperkuat ekonomi masyarakat bawah agar menjadi kekuatan ekonomi nasional.
Ketua Umum Kadin Pusat, Eddy Ganefo dalam kesempatan yang sama dihadapan pengurus yang baru dilantik meminta bekerja keras demi kepentingan Kaltim. Berikan kepada masyarakat bukti nyata untuk melindungi usaha kecil menengah (UKM). UKM dibina bukan sebaliknya, “dibunuh”.
Eddy menjelaskan, Kadin yang dipimpinnya adalah Kadin hasil musyawarah luar biasa di Pontianak tahun 2013. Dalam Muslub itu terpilih sebagai Ketua Umum Rizal Ramli. Pada tahun 2015, Rizal Ramli diangkat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman oleh Presiden Joko Widodo.
Stelah itu pengurus menggelar musyawarah untuk memilih ketua baru yang ditinggal Rizal Ramli menjadi menteri. “Dalam musyawarah tersebut, saya dipilih sebagai ketum. Musyawarah diselenggarakan mengacu pada UU No 1 Tahun 1987 Tentang Kadin,”kata Eddy. Kadin yang dipimpinnya, lanjut Eddy, adalah Kadin yang benar-benar sesuai amanah UU Kadin, dimana kewajibannya adalah memperdayakan dan membina UMKM. Fokus pengurus pada ekonomi kerakyatan. (*)