SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Kepala Dinas Pemuda da Olahraga Provinsi Kalimantan Timur, Syrajudin mengatakan, alihfungsi  gedung olahraga untuk gedung kesenian tidak mengganggu proses latihan olahraga  siswa SKOI (Sekolah Khusus Olahraga Internasional) Kaltim.

“Siswa sempat protes dan kecewa karena belum mendapat asupan informasi yang lengkap, saya sudah instruksikan ke Pak Ego Arifin dan Agustianur memberikana penjelesan yang lengkap ke siswa,” kata Syrajudin pada Niaga.asia, Senin (2/4). Ego Arifin adalah Kabid Olahraga Dispora Kaltim dan Agustianur adalah Kepala UPT SKOI Kaltim.

Dijelaskan Syrajudin, di Stadion Utama Palaran ada beberapa gedung olahraga yang tak digunakan. Setelah gedung yang biasa digunakan siswa untuk senam, gulat, dan judo dialihfungsikan menjadi gedung kesenian, kegiatan siswa dialihkan ke gedung bulutangkis, dimana kondisinya  lebih bagus dari gedung lama, dan dibenahi agar memenuhi standar untuk latihan. “Jadi tidak ada masalah,” ungkapnya.

Sementara itu Agustianur ketika dikonfirmasi Niaga.asia membenarkan siswa sudah mendapat gedung pengganti untuk latihan senam, gulat, dan judo, dan siswa juga sudah mendapat penjelasan yang lengkap dari pejabat terkait yang memutuskan gedung lama dialihfungsikan untuk keperluan kesenian.

Juru Bicara Gubernur Kaltim, Hendro Prasetyo menambahkan pada Niaga.asia, pengalihfungsian gedung yang selama ini dipakai siswa menjadi gedung kesenian, kemudian penyiapan gedung pengganti, akan ditata sedemian rupa pelaksanaannya, sehingga keduanya berjalan beriringan tanpa menganggu aktifitas siswa. “Sudah diatur sedemikian rupa di lapan gan oleh pejabat teknis,” kata Hendro.(001)