Kaltara Masih Menyimpan Potensi Migas Cukup Besar

Blok Migas, Tarakan, Kaltara. (Foto HO/Net)

TANJUNG SELOR.NIAGA.ASIA- Deputy Operasi SKK MIGAS, Julius Wiratno mengungkapkan,  Kalimantan Utara (Kaltara) dengan  luas 75.457 km2 memiliki potensi sumber daya alam yang luar biasa, semenjak tahun 1940 – saat ini sehingga terdapatnya Musium Perminyakan di Tarakan yang merekam jejak dari Jaman Belanda, Penjajahan Jepang dan Pemerintah Australi, masih menyimpan potensi minyak dan gas bumi cukup besar.

Hal itu dikatakan Julius Wiratno  saat mendampingi Komisi VII DPR RI melakukan kegiatan Kunjungan Kerja yang di ketuai oleh Pimpinan Komisi VII,  H. Alex Noerdin dari Fraksi Partai Golkar bersama dengan Anggota Komisi VII DPR RI yang  juga dihadiri lintas fungsi dalam Kementerian ESDM, SKK MIGAS, Kemenristek, BPH Migas, BATAN, LAPAN, BAPETEN, beberapa BUMN seperti Direksi PT. PERTAMINA (PERSERO), Direksi PT. PGN, Direksi. PT. PLN,  serta Gubernur didampingi instansi Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara, Senin (2/3/2020).

Dalam kesempatan itu, Julius menunjukan hasil kinerja mitra SKK MIGAS yg diantaranya adalah PHE, Pertamina EP, JOB – Simenggaris, dan Medco Tarakan. Untuk tahun 2020, SKK MIGAS dalam pemenuhan target produksi menjalankan program reaktivasi sumur tua, work over dan well service dari sumur yang saat ini sedang beroperasi dengan tujuan agar target produksi bisa terus meningkat.

“Tidak hanya itu, SKK MIGAS akan terus melakukan kegiatan eksplorasi untuk terus membuktikan potensi migas yang  dimiliki Kalimantan Utara dengan Komitmen Kerja Pasti program eksplorasi 3 Sumur yg dimiliki oleh PHE Nunukan dan menemukan potensi temuan cadangan atas blok – blok migas yg terdapat disini berupa blok Badik, West Badik, blok Ambalat, blok Nunukan, dan blok Tarakan,” ujarnya.

Rombongan Komisi VII DPR RI di Kalimantan Utara juga melakukan Kunjungan Lapangan program Jargas yg dimiliki PT. PGN Tbk. kepada masyarakat di hampir seluruh pulau Tarakan secara stabil dan hingga saat ini berjalan dengan lancar tersebut bersumber gas dari Pertamina EP dan Medco Tarakan.

“Harapan akan terus meningkatnya industri hulu migas pada Provinsi Kalimantan Utara ini tentunya adalah harapan kita bersama dan sangat membutuhkan koordinasi yg lebih baik lagi antara instansi stakeholder pusat maupun di daerah terkait, sehingga seluruh potensi yg terkandung di dalam Kalimantan Utara bisa dibuktikan dan di produksikan demi Ketahanan Energi di Republik Indonesia,” pungkas Julius. (*/001)

Tag: