Kaltara Targetkan Tahun 2020 Menjadi Wilayah Perbatasan yang Berdaya Saing

aa
Gubernur Kaltara, Dr. H Irianto Lambrie mendistribusikan makanan sehat bagi ibu hamil. (Foto Infopubdok Kaltara)

JAKARTA.NIAGA.ASIA-Tema pembangunan Kaltara Tahun 2020 mendatang adalah memantapkan Kaltara sebagai wilayah di perbatasan yang berdaya saing. Untuk bisa mencapainya, tentu kita harus mempersiapkan dengan menentukan target indikator makro ekonominya.

“Salah satunya pertumbuhan ekonomi. Kita menargetkan akan tumbuh sebesar 7,00 persen lebih di 2020 mendatang. Target tersebut jauh di atas target pertumbuhan ekonomi nasional, yakni di range 5,3-5,5 persen,” kata Gubernur Kaltara, Dr H Irianto Lambrie, Senin (16/12/2019).

Menurutnya, target mrnjadi wilayah perbatasan berdaya saing dipatok setelah  melihat peluang investasi tahun depan. Begitu pun kenaikan lifting migas juga akan memberi peluang pertumbuhan ekonomi yang positif.

“Optimisme juga ditunjang dengan rencana akan dimulainya pembangunan konstruksi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Sungai Kayan, Peso, Bulungan pada awal 2020 nanti,” ungkapnya.

Diterangkan, target yang dicanangkan tahun 2020 itu juga  sejalan dengan prediksi Bank Indonesia (BI), yang menargetkan pendapatan domestik regional bruto (PDRB) Kaltara pada 2020 diproyeksikan meningkat dengan level inflasi yang terkendali sesuai target nasional 3 plus minus 1 persen (yoy).

Target PDRB Kaltara pada 2020 secara YoY, akan memacu pertumbuhan ekonomi Kaltara yang ditaksir mencapai 7,18 hingga 7,58 persen. Atau naik sedikit dibandingkan target 2019 yang sebesar 7,00 hingga 7,40 persen.

aa
Grafis Infopubdok Kaltara

“Sesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) maupun dari Bank Indonesia, dalam beberapa tahun terakhir, Kaltara selalu mengalami pertumbuhan ekonomi yang impresif, rata-rata di atas 6 persen per tahun,” ujar gubernur.Di sisi lain, untuk inflasi, kita menargetkan inflasi pada kisaran 3,00 persen di 2020 mendatang. Target tersebut masih di tengah-tengah target nasionalnya sebesar 2,0-4,0 persen.

Target indikator makro lain. Di antaranya menekan tingkat pengangguran terbuka hingga menjadi 4,60 persen, angka kemiskinan 5,84 persen, gini ratio 0,299 persen, dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 71,28 persen.

Berkaitan dengan target pembangunan, arah kebijakan provinsi pembangunan Provinsi Kaltara menyesuaikan dengan prioritas pembangunan nasional. Termasuk dalam hal pembangunan sumber daya manusia dan pengentasan kemiskinan, kita tetap berkomitmen mempercepat penanggulangan kemiskinan dan kemandirian penyandang masalah kesejahteraan sosial.

“Kita juga akan ditingkatkan pelayanan kesehatan, pendidikan, dan pengarusutamaan gender dalam pembangunan,” tegas gubernur. (adv)