
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Setelah mencatat inflasi pada bulan sebelumnya, tekanan harga di Kalimantan Timur (Kaltim) pada Mei 2025 mengalami Penurunan. Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Kaltim pada periode Mei 2025 mengalami deflasi sebesar -0,35% (mtm) atau mengalami inflasi tahunan dan tahun kalender masing-masing sebesar 1,03% (yoy) dan 1,30% (ytd). Deflasi di Kaltim sejalan dengan perkembangan IHK secara nasional yang juga mencatat deflasi sebesar -0,37% (mtm).
“Deflasi Kaltim periode Mei 2025 utamanya disumbangkan oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil deflasi sebesar 0,56% (mtm). Deflasi pada kelompok ini utamanya disebabkan oleh panen raya di daerah pemasok komoditas pangan seperti Cabai Rawit dan Bawang merah,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim, Budi Widihartanto dalan keterangan tertulisnya, Selasa (3/6/2025).
Perkembangan harga ini disebabkan oleh adanya pengaruh faktor musiman dan penyesuaian pasokan di sejumlah komoditas akibat panen raya pada daerah sentra suplier Kaltim, seperti Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan Jawa Timur.
Deflasi lebih lanjut di sumbangkan oleh kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga dengan andil 0,01% (mtm) yang disebabkan oleh penurunan harga BBM. Deflasi lebih dalam ditahan oleh kelompok transportasi dengan andil inflasi sebesar 0,14% (mtm).
Inflasi pada kelompok ini utamanya disebabkan oleh peningkatan Angkutan Udara akibat libur panjang pada bulan Mei, di ikuti oleh Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya akibat peningkatan harga Emas.
Menurut Budi, upaya pengendalian inflasi melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) terus dilakukan untuk menjaga stabilitas inflasi di Provinsi Kaltim oleh TPID se-Kaltim.
“Guna memastikan ketersediaan pasokan terus melakukan produksi pertanian dan peningkatan kesejahteraan petani melalui berbagai program antara lain: mekanisasi pertanian, bantuan pupuk, bantuan sarana dan prasarana tani seperti agriculture drone sprayer, combine harvester serta digital farming kepada kelompok tani di wilayah Kaltim,” terangnya.
Salah satu upaya untuk menjaga keterjangkauan harga pada musim panen raya TPID bersama bulog dan TNI melakukan penyerapan gabah kering panen sesuai dengan ketetapan pemerintah. Untuk mendukung Kelancaran Distribusi telah dilakukan upaya untuk mendukung Fasilitasi Distribusi Pangan kepada Poktan dan KWT pada kegiatan GPM dengan komoditas pangan mencakup aneka cabai dan sayur mayur.
Budi juga mengatakan, selain itu, telah di resmikan kios pengendali inflasi pertama oleh TPID Kab Kutai Kartanegara. Sebagai penguatan komunikasi efektif, Komunikasi antar TPID Se-Kaltim terus dilakukan melalui rapat koordinasi untuk mengambil langkah konkret, upaya pengendalian ekspektasi masyarakat melalui Ulama Peduli Inflasi, mensosialisasikan diversifikasi pangan dalam rangka mendukung penguatan ketahanan pangan di Kaltim dan peningkatan kesejahteraan petani serta keluarga serta terus melakukan Himbauan belanja bijak.
“Ke depan, TPID Provinsi Kaltim akan terus bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan dalam menjalankan program pengendalian inflasi melalui strategi 4K, serta mendorong realisasi investasi private sektor bisa tumbuh lebih tinggi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi kaltim yang tinggi dan berkelanjutan serta inflasi Kaltim yang rendah dan stabil,” janjinya.
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan
Tag: Ekonomi Kaltim