Kaltim Jaga Stabilitas Stok dan Harga Lewat Gerakan Pangan Murah di Samarinda

Gerakan Pangan Murah di Halaman Museum Samarinda akan berlangsung mulai 2-3 Agustus 2025 (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Pemprov Kaltim melalui Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura (DPTPH) menyelenggarakan Gerakan Pangan Murah (GPM) 2025 sebagai rangkaian kegiatan memeriahkan HUT ke-80 RI, di Halaman Museum Kota Samarinda, mulai hari ini hingga Minggu 3 Agustus 2025 besok.

Hadirnya GPM ini menjadi upaya untuk menjaga stabilitas stok dan harga bahan pangan di masyarakat.

Kepala Dinas DPTPH Kaltim Siti Farisyah Yana menjelaskan, GPM ini menjadi salah satu upaya strategis untuk memastikan harga bahan pokok tetap terjangkau.

Menurutnya, situasi global saat ini tidak mudah. Banyak negara, termasuk Indonesia, menghadapi tekanan inflasi pangan dan krisis iklim yang berdampak langsung pada rantai distribusi.

Kondisi ini membuat harga-harga rentan bergejolak. Oleh karena itu, stabilitas harga dan pasokan pangan menjadi prioritas utama bagi Pemprov Kaltim untuk menekan laju inflasi di daerah.

“Dalam beberapa tahun terakhir, Kaltim menunjukan kemajuan signifikan dalam indeks ketahanan pangan, namun akses terhadap pangan murah dan berkualitas masih menjadi tantangan bagi masyarakat. Khususnya masyarakat berpenghasilan rendah,” kata Siti.

Selain GPM, Pemprov Kaltim juga memiliki program strategis lain untuk mencapai kemandirian pangan yakni urban farming atau budidaya tanaman pangan, penguatan lumbung pangan desa, optimalisasi lahan produktif, serta diversifikasi konsumsi berbasis sumber daya lokal, yang juga menjadi fokus utama.

Langkah-langkah ini, menurut juga sejalan dengan program nasional dalam upaya menurunkan angka stunting dan kemiskinan ekstrem, melalui ketahanan pangan keluarga.

“Melalui GPM ini kami berharap masyarakat tidak hanya tebantu dari sisi ekonomi tapi juga mengakses pangan aman sehat dan bergizi,” kata Siti Farisyah Yana.

Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan DPTPH Kaltim Amaylia Dina Widyastuti menambahkan, kegiatan GPM ini menggandeng para petani lokal Kaltim, peternak, pelaku usaha UMKM, Perusahaan Umum (Perum) BULOG, PT Melati Bhakti Satya (MBS), Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Varia Niaga Samarinda dan pelaku usaha pangan lainnya.

“Dalam GPM ini Pemprov Kaltim menjual pangan dengan harga strategis (terjangkau),” katanya.

Adapun produk yang dijual dalam GPM 2025 yakni beras SPHP dengan harga Rp60 ribu perkemasan 5 Kg, gula pasir Rp17.500 ribu/Kg, bawang merah Rp43/Kg, bawang putih Rp34 ribu/Kg, lombok rawit kecil Rp60 ribu/Kg, telur omega Rp67 ribu/rak, telur lokal Rp54 ribu/Kg, minyak kemasan 2 liter yakni Rp37 ribu, beras kemasan premium 5 kg Rp82 ribu, ikan layang Rp32/Kg dan daging sapi segar Rp145/kg.

“Sebanyak 20 tenan yang bekerja sama dengan instansi dan OPD terkait, seperti Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH), Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Perkebunan, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah serta para petani, peternak lokal ikut berpartisipasi hari ini,” demikian Amaylia Dina Widyastuti.

Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi

Tag: