
BALIKPAPAN, NIAGA.ASIA – Periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025-2026 bertepatan dengan puncak musim hujan di Kalimantan Timur. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat potensi hujan sedang hingga lebat masih akan terjadi di sejumlah wilayah dalam beberapa pekan ke depan, disertai peluang petir dan angin kencang.
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I SAMS Sepinggan Balikpapan, Kukuh Ribudiyanto, mengatakan Desember hingga Januari merupakan fase klimatologis dengan intensitas hujan tertinggi di wilayah Balikpapan dan sekitarnya.
“Secara klimatologis, Desember dan Januari adalah puncak musim hujan di Kalimantan Timur. Kondisi ini perlu menjadi perhatian masyarakat, terutama saat aktivitas meningkat pada momen Nataru,” ujar Kukuh saat ditemui, Sabtu (27/12/2025).
BMKG memetakan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di beberapa daerah, meliputi Kutai Barat, Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Berau, Penajam Paser Utara, dan Kota Balikpapan. Hujan diperkirakan terjadi tidak merata dan dapat berlangsung pada waktu yang berbeda di tiap wilayah.
Kukuh menjelaskan, hujan kategori sedang secara harian berada pada kisaran 30 hingga 50 milimeter, sementara hujan dengan intensitas di atas 50 milimeter per hari masuk dalam kategori lebat. Adapun secara bulanan, curah hujan dapat mencapai sekitar 300 milimeter.
“Potensi hujan sedang hingga lebat masih ada selama periode Nataru. Ini yang perlu diantisipasi, khususnya bagi masyarakat yang melakukan perjalanan,” ucapnya.
Selain hujan, BMKG juga menyoroti potensi kilat dan angin kencang yang dapat menyertai cuaca basah tersebut.
Bagi Kukuh, kondisi dinamika atmosfer regional turut berperan dalam peningkatan risiko cuaca ekstrem di Kalimantan Timur.
“Dalam beberapa periode, kemunculan siklon tropis di selatan Jawa dapat memengaruhi kondisi atmosfer di Kalimantan Timur. Dampaknya, meskipun curah hujan tidak selalu tinggi, potensi petir dan angin justru meningkat,” jelasnya.
Ia menuturkan, kondisi tersebut perlu diantisipasi karena dapat berdampak pada keselamatan masyarakat, terutama di wilayah perkotaan dan jalur transportasi utama. BMKG mengingatkan masyarakat untuk terus memantau perkembangan cuaca melalui kanal resmi BMKG serta memperhatikan peringatan dini yang dikeluarkan. Informasi tersebut menjadi acuan penting dalam perencanaan aktivitas selama libur akhir tahun.
“Kami terus melakukan pemantauan dan akan menyampaikan informasi terbaru secara berkala agar masyarakat bisa menyesuaikan aktivitasnya dengan kondisi cuaca,” pungkas Kukuh.
BMKG menegaskan, kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem menjadi bagian penting dalam menjaga keselamatan masyarakat selama meningkatnya mobilitas pada momen Natal dan Tahun Baru di Kalimantan Timur.
Penulis : Putri | Editor : Intoniswan
Tag: Cuaca