Kaltim Minta 700 Set APD ke Kemenkes, Antisipasi Pasien Covid-19 Terus Bertambah

Plt Kadinkes Provinsi Kaltim Andi M Ishak saat konferensi pers di kantornya Jalan AW Syachranie Samarinda, Kamis (19/3). (Foto : Niaga Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Kasus terkonfirmasi atau positif terjangkit virus Corona (Covid-19) hari ini tercatat 9 kasus di Kalimantan Timur. Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur minta 700 set alat pelindung diri (APD) ke Kementerian Kesehatan.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Kalimantan Timur Andi M Ishak menjelaskan, kondisi terbaru ketersediaan APD di rumah sakit rujukan misalnya, sementara masih bisa dipenuhi sendiri oleh rumah sakit.

“APD sudah diadakan sendiri oleh rumah sakit, dan dilaksanakan mandiri oleh rumah sakit, untuk mengantisipasi (kekurangan APD) itu,” kata Ishak, saat konferensi pers di kantornya Jalan AW Syachranie Samarinda, Jumat (20/3).

Ishak menerangkan, kabar terkini, Kemenkes menyediakan 20 ribu set APD. Baik itu masker, maupun baju astronout, untuk disebar ke provinsi yang utamanya sementara ini, ditemukan kasus positif Covid-19.

“Kami menunggu kiriman pusat, ada 20 ribu set APD disediakan. Kaltim dapat berapa, masih kami tunggu. Tapi untuk sementara ini, Kaltim masih bisa memenuhi,” ujar Ishak.

“Melihat kondisi di Kaltim ada 9 positif Covid-19, mudah-mudahan Kaltim dapat prioritas. Tapi memang, kesulitan mencari APD ini kan terjadi secara nasional,” tambah Ishak.

Ditanya lebih jauh, usulan Kaltim ke Kemenkes terkait distribusi APD, Ishak menyebut permintaan diajukan lebih dari 500 APD. “Kaltim ajukan 700 set. Sambil menunggu juga pengadaan sendiri. Soal pembiayaan, sudah siap,” ungkap Ishak.

“Memang, sekali lagi memang persediaan terbatas. Daerah lain, juga banyak yang memesan. Dan antrean ke pusat itu, cukup panjang,” jelas Ishak.

Social Distancing

Ishak juga menekankan, social distancing saat ini menjadi salah satu cara untuk meminimalisir sebaran Covid-19, di Indonesia, tidak terkecuali di Kalimantan Timur.

“Sesuai langkah yang sudah dilakukan Gubernur, sampai dengan dikeluarkannya edaran. Kita lakukan ketat social distancing. Dengan tidak banyak aktivitas di luar,” terang Ishak.

“Cara ini, punya hasil yang efektif menekan sebaran Covid-19. Hanya saja, masyarakat kita, masih banyak belum memahami. Masih saja banyak aktivitas di luar,” demikian Ishak.

Untuk diketahui, Social Distancing adalah mengurangi jumlah aktivitas di luar rumah dan interaksi dengan orang lain, mengurangi kontak tatap muka langsung. Langkah ini termasuk menghindari pergi ke tempat-tempat yang ramai dikunjungi, seperti supermarket, bioskop, dan stadion.

Bila seseorang dalam kondisi yang mengharuskannya berada di tempat umum, setidaknya perlu menjaga jarak sekitar 1,5 meter dari orang lain. (006)

Tag: