Kaltim Perlu Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru

Tutuk SH Cahyono (Foto : Intoniswan/Niaga Asia)

MARATUA.NIAGA.ASIA – Provinsi Kalimantan Timur perlu mencari sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru di luar batubara dan perkebunan sawit agar pertumbuhan ekonomi bisa tinggi.

“Pertumbuhan ekonomi Katim Triwulan II 2021 sebesar 5,76%, Triwulan III turun jadi 4,5%,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim, Tutuk SH Cahyono pada acara Capacity Building dan Temu Wartawan Ekonomi dan Bisnis Kaltim Tahun 2021, di Pratasaba Resort Maratua, Berau, Jumat (5/11/2021) malam.

Angka pertumbuhan ekonomi yang ideal mengentaskan kemiskinan dalam jumlah yang banyak sebesar 10%.

“China bisa mengentaskan orang miskin sebanyak 800 juta orang dalam 45 tahun ketika pertumbuhan ekonominya 10% per tahum dalam jangka waktu cukup panjang,” kata Tutuk.

Sumber pertumbuhan ekonomi baru itu, kata Tutuk, bisa berupa hilirisasi batubara dan crude palm oil (CPO), pariwisata, serta pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM

Kegiatan Capacity Building dan Temu Wartawan Ekonomi dan Bisnis Kaltim Tahun 2021, di Pratasaba Resort Maratua, Berau Jumat (5/11/2021) malam. (Foto : Intoniswan/Niaga Asia)

Hilirisasi batubara jadi methanol saat ini tengah berlangsung. Proyeknya di Bengalon, Kutai Timur dengan investasi USD 2 miliar dengan investor PT Bumi Resources dan PT Ithaca dengan Air Production.

“Hilirisasi batubara jadi methanol ini akan menghasil 1,8 juta ton methanol pada tahun 2024,” lanjut Tutuk.

Proyek hilirisasi batubara ini sekarang sudah pada tahap land treatment. Kemudian, lanjut Tutuk, diharapkan tumbuh hilirisasi CPO, karena Kaltim juga produsen CPO.

“Sekarang hilirisasi CPO terkonsentrasi di Sumatera Utara dan di pulau Jawa. Perlu kebijakan pemerintah, Kaltim juga jadi lokasi hilirisasi CPO, agar nilai tambah CPO dinikmati Kaltim, baik berupa penyerapan tenaga kerja maupun bagi pertumbuhan ekonomi Kaltim,” pungkasnya.

Penulis : Intoniswan | Editor : Intoniswan

Tag: