Kaltim Siapkan Paser Jadi Kawasan Konservasi Laut Baru di 2026

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kaltim Irhan Hukmaidy. (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Pemprov Kaltim berencana memperluas kawasan konservasi laut pada 2026 mendatang secara signifikan.

Nanti, Kabupaten Paser akan disiapkan sebagai lokasi konservasi baru untuk menjaga ekosistem air, untuk mendukung pemanfaatan sumber daya laut secara berkelanjutan.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kaltim Irhan Hukmaidy menerangkan, program perluasan kawasan konservasi laut ini masuk dalam pilar ekonomi biru dan program Jospol Gubernur Kaltim.

Menurutnya kawasan konservasi laut ini berfungsi sebagai tempat penyedia ikan, menjaga keanekaragaman hayati, dan mitigasi dampak perubahan iklim.

Saat ini, Kaltim sudah memiliki beberapa wilayah yang secara resmi ditetapkan sebagai Kawasan Konservasi Laut, meliputi Bontang, Berau, dan Kutai Kartanegara (Kukar).

“Sekarang sedang berproses daerah Paser, sebelumnya sudah ada tiga daerah yang ditetapkan sebagai kawasan konservasi daerah,” kata Irhan, di Kantor Gubernur Kaltim, Senin 15 Desember 2025.

Dengan masuknya Paser, total wilayah konservasi laut di Kaltim akan bertambah menjadi empat wilayah. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat posisi Kaltim sebagai provinsi yang berkomitmen pada kelautan berkelanjutan.

Di antara kawasan konservasi laut yang ada di Kaltim, konservasi di Kepulauan Derawan, Berau, telah mendunia. Wilayah itu memang fokus melakukan perlindungan spesies langka penyu, dan perlindungan terumbu karang.

Untuk mendukung pengembangan wilayah konservasi laut, kepulauan Derawan, telah mendapatkan bantuan Marine Monitor dari Global Conservation melalui yayasan laut biru derawan.

Marine Monitor digunakan untuk mendeteksi kapal-kapal yang terindikasi melakukan penangkapan ikan secara ilegal, sehingga kawasan konservasi laut dapat terjaga.

“Karena kan memang di kawasan Derawan dan sekitarnya masuk dalam heritage atau warisan dunia UNESCO,” demikian Irhan Hukmaidy.

Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi

Tag: