
SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Lonjakan penumpang berbagai moda transportasi mulai terasa di periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) seperti angkutan sungai yang melayani rute Samarinda menuju Kutai Barat dan Mahakam Ulu.
Sebelumnya, demi menjamin keselamatan penumpang, Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltim telah memastikan seluruh armada kapal yang beroperasi di libur Nataru dalam kondisi laik beroperasi.
Kepala Dishub Kaltim Yusliando menerangkan, menjelang akhir tahun, tren masyarakat yang mudik menggunakan kapal mengalami peningkatan signifikan setiap tahunnya.
Serangkaian pemeriksaan yang dilakukan, di antaranya inspeksi mendalam atau ramp check terhadap kapal-kapal penumpang.
“Setiap tahun memang ada tren peningkatan arus penumpang melalui sungai dalam rangka merayakan Nataru,” kata Yusliando, ditemui di kantor PUPR Kaltim Jalan Tengkawang, Samarinda, belum lama ini.
Yusliando menjelaskan ramp check dilakukan pada kapal-kapal yang melayani rute jarak jauh, mulai dari dermaga Pasar Pagi di Samarinda menuju Melak di Kutai Barat, hingga menjangkau kawasan hulu seperti Long Bagun dan Long Apari di Mahakam Ulu.
Dalam proses ramp check, Dishub memeriksa berbagai aspek. Mulai dari kondisi mesin, struktur kapal, hingga ketersediaan alat keselamatan seperti life jacket atau baju pelampung. Kapal yang dinyatakan memenuhi standar akan diberikan penanda khusus sebagai jaminan bagi calon penumpang.
“Yang kami nyatakan laik berlayar, kami berikan stiker laik berlayar. Sebaliknya, bagi yang masih memiliki kekurangan, wajib segera melengkapi dan melakukan perbaikan sebelum diizinkan beroperasi,” ujar Yusliando.
Untuk kapal yang belum memiliki life jacket ataupun life jacket yang rusak, Dishub Kaltim juga telah memberikan life jacket yang baru kepada pada pengusaha kapal, untuk memastikan standar keselamatan terpenuhi di setiap dek kapal.
“Selain life jacket, kita juga melakukan pengawasan terhadap angkutan berlebih pada setiap kapal,” tegas Yusliando.
Meski secara umum kondisi armada dinyatakan siap, Yusliando mengakui masih ditemukan beberapa catatan kecil di lapangan selama proses inspeksi.
“Untuk temuan, memang ada hal-hal kecil. Yang paling sering kami temukan adalah kelalaian dalam penyediaan life jaket, serta kapasitas volume barang yang agak berlebihan. Ini terus kami edukasi dan awasi agar layanan kapal penumpang tetap aman dan nyaman,” demikian Yusliando.
Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi
Tag: KaltimKutai BaratMahakam UluNataruSamarindatransportasi Sungai