Kapolda Kaltara: Tidak Benar Polisi Anti Muslim dan Islam

kapolda
Kapolda Kalimantan Utara, Brigjen Pol, Indrajit. (budi anshori)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Kapolda Kalimantan Utara, Brigjen Pol, Indrajit membantah keras peryataan segelintir oknum masyarakat yang menyatakan Polri anti muslim dan Islam. Polri adalah sebuah institusi  milik negara yang tidak terhubung dengan satu agama. Polri dan TNI berada diantara semua agama.

“Kalau Polri anti Islam, saya orang pertama yang keluar dari Polri, Saya muslim dan tidak mungkin menghina agama sendiri,”tegas Kapolda Indrajit saat berbicara di Nunukan, Rabu (4/4).

Kekerasan teroris dan banyaknya aksi demo umat muslim selalu dikaitkan dengan Polri. Polisi  selalu disudutkan sebagai lembaga negara yang anti Islam, padahal Polri bertindak sesuai  tupoksi mengamankan wilayah Indonesia.

Mantan Wakapolda Jawa Tengah ini  mencontohkan, negara Suriah yang dulunya aman, bergejolak dan perang saudara, kekerasan dan pengrusakan terjadi dimana-mana, bahkan untuk sholat Jum’at sangat sulit. Semua itu disebabkan masuknya ujaran kebencian dan teroris. “Apakah kita rela negara ini dirusak teroris, apakah kita rela anak bangsa dirusak bandar narkoba. Pertanyaanya sekarang, apakah kita siap bersatu menjaga negara ini,” ucap Indrajit.

Terlepas dari persoalan narkoba dan teroris, Kapolda mengajak masyarakat Kaltara ikut serta menjaga dan mensukseskan pemilihan kepada daerah, wilayah-wilayah yang akan melaksanakan Pilkada harus diamankan.

Daerah yang aman akan menghasilkan ekonomi yang baik pula, investor tidak berminat membuka usaha di daerah yang kondisinya kacau. Pengusaha pasti meninggalkan daerah yang menurut perhitungan ekonomi tidak menghasilkan pendapatan. “Amankan wilayah kita masing-masing, jaga lingkungan dan hindari kekacauan dan termakan hasutan provokator,” ajak Kapolda.

Kapolda menyerukan, para ulama muslim, Kristen dan Hindu diminta berkata-kata yang santun. Jangan memberikan contoh kekerasan ataupun berkata-kata kurang etis. “Begitu juga anggota Polri harus bersifat sopan kepada semua umat.”

Indrajit mengingatkan, agama tidak pernah mengajarkan kekerasan, agama menuntun orang berbuat baik. Oleh karena itu, marilah saling menjaga, melindungi wilayah Kaltara, harmoniskan kehidupan masyarakat dan dekatkan semua pihak.

“Engga ada kiai memaki orang, tidak ada pastur dan pendeta provokator, tugas mereka mengayomi umatnya, mengajarkan kebenaran,” tegas Kapolda seraya mengajak mengajak seluruh masyarakat di Kalimantan Utara terlibat menjaga keamanan, mencegah peredaran narkoba dan terorisme sebab, Polri  memerlukan dukungan semua pihak, termasuk masyarakat.

“Sangat mustahil kejahatan di masyarakat bisa diatasi sendiri oleh Polisi  tanpa melibatkan pihak lain,” kata Indrajit. Polisi sebagai pengayom dan pelindung masyarakat diperintah mengamankan wilayah Indonesia dari kejahatan sosial, peredaran narkotika, dan teroris. “Tugas mulia ini akan menjadi ringan jika mendapat dukungan semua pihak,” katanya.(002)