Kapolri Copot Tujuh Perwira Tinggi

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. (Foto Humas Mabes Polri)

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menunjukan komitmennya melakukan pembenahan internal Polri untuk jauh lebih baik. Salah satunya adalah berkomitmen untuk ‘potong kepala‘ agar Polri semakin dicintai dan menjadi apa yang diharapkan oleh masyarakat.

Komitmen itu ditunjukan Kapolri dengan mencopot tujuh pejabat kepolisian di beberapa wilayah jajarannya.

Pencopotan tersebut tertuang dalam surat telegram nomor ST/2279/X/KEP./2021 per tanggal 31 Oktober 2021. Sedangkan, enam AKBP dicopot dalam telegram nomor ST/2280/X/KEP./2021 tanggal 31 Oktober 2021. Kedua telegram itu ditandatangani oleh AS SDM Polri Irjen Wahyu Widada atas nama Kapolri.

Dalam Surat Telegram (TR) bernomor ST/2278/X/KEP/2021 tanggal 31 Oktober 2021, ada sejumlah perwira tinggi berpangkat jenderal hingga Komisaris Besar (Kombes) yang dirotasi.

Salah satunya Irjen Istiono yang menjabat sebagai Kakorlantas Polri. Irjen Istiono dimutasi dalam rangka pensiun. Posisinya digantikan oleh Irjen Firman Santhyabudi, Akpol 1988 yang juga putera Mantan Wakil Presiden Try Sutrisno. Firman sebelumnya menjabat sebagai Aslog Kapolri.

Sementara jabatan Aslog Kapolri dipercayakan kepada Irjen Argo Yuwono. Argo diketahui saat ini aktif menjabat sebagai Kadiv Humas Polri. Kemudian untuk mengisi jabatan Kadiv Humas Polri dipercayakan kepada Irjen Dedi Prasetyo yang kini menjabat sebagai Kapolda Kalteng. Sebelumnya Irjen Dedi Prasetyo juga pernah berpengalaman di Divisi Humas Polri.

Selain jabatan Kakorlantas, Kapolda Jawa Barat Irjen Ahmad Dofiri juga dimutasi. Ahmad Dofiri menduduki jabatan baru sebagai Kabaintelkam Polri. Selanjutnya, jabatan Kapolda Jawa Barat diisi oleh Irjen Suntana. Suntana sebelumnya menjabat sebagai Wakabaintelkam Polri.

Kemudian jabatan Wakabaintelkam diisi oleh Irjen Merdisyam yang saat ini masih aktif sebagai Kapolda Sulawesi Selatan. Posisi Merdisyam digantikan oleh Irjen Nana Sujana, yang kini menjabat sebagai Kapolda Sulawesi Utara.

Jabatan Kapolda Sulawesi Utara diisi oleh Irjen Mulyanto. Sebelumnya, Mulyanto menjabat sebagai Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri.

“Ya ini tentunya sebagaimana komitmen dan pernyataan pak Kapolri, soal ‘ikan busuk mulai dari kepala‘, kalau pimpinannya bermasalah maka bawahannya akan bermasalah juga serta semangat dari konsep Presisi. Komitmen ini jelas untuk melakukan perubahan dan perbaikan untuk menuju Polri yang jauh lebih baik lagi,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Senin (1/11/2021).

Dengan adanya keputusan tersebut, Argo menegaskan, seluruh personel Polri harus mampu memiliki jiwa kepemimpinan yang mengayomi dan melayani masyarakat dan anggota dengan sangat baik serta menjadi prioritas.

Tak hanya itu, Argo juga berharap, dengan adanya komitmen ini, bisa menjadi efek jera bagi siapapun personel Kepolisian yang melanggar aturan.

“Jadilah pemimpin yang teladan, bijaksana, memahami, mau mendengar, tidak mudah emosi, dan saling menghormati. Dengan begitu, Polri kedepannya akan semakin mendapatkan kepercayaan di masyarakat,” ujar Argo.

Sebelumnya, terkait kepemimpinan, Kapolri Jenderal Sigit mengutip peribahasa, ‘Ikan Busuk Mulai Dari Kepala‘. Atau dengan kata lain, segala permasalahan internal di kepolisian, dapat terjadi karena pimpinannya bermasalah atau tidak mampu menjadi teladan bagi jajarannya.

“Ada pepatah, ikan busuk mulai dari kepala, kalau pimpinannya bermasalah maka bawahannya akan bermasalah juga. Pimpinan harus jadi teladan, sehingga bawahannya akan meneladani. Karena kita tidak mungkin diikuti kalau kita tidak memulai yang baik, kita tidak mungkin menegur kalau tidak jadi teladan, harus mulai dari pemimpin atau diri sendiri. Ini yang saya harapkan rekan-rekan mampu memahami. Hal yang dijalankan penuh keikhlasan akan menjadi buah keikhlasan. Tolong ini diimplementasikan bukan hanya teori dan pepatah,” papar Sigit.

Sebagai Kapolri, Sigit memastikan, dirinya beserta pejabat utama Mabes Polri memiliki komitmen untuk memberikan reward bagi personel yang menjalankan tugasnya dengan baik dan bekerja keras untuk melayani serta mengayomi masyarakat.

“Saya dan seluruh pejabat utama memiliki komitmen kepada anggota yang sudah bekerja keras di lapangan, kerja bagus, capek, meninggalkan anak-istri. Akan selalu komitmen berikan reward, kalau saya lupa tolong diingatkan.” ucap Sigit.

Namun sebaliknya, Sigit menegaskan, sanksi tegas akan diberikan kepada seluruh personel yang tidak menjalankan tugasnya dengan baik, atau melanggar aturan yang ada.

Bahkan, Sigit tak ragu untuk menindak tegas pimpinannya apabila tidak mampu menjadi tauladan bagi jajarannya, apabila kedepannya masih melanggar aturan. Menurut Sigit, semua itu dilakukan untuk kebaikan Korps Bhayangkara kedepannya.

“Namun terhadap anggota yang melakukan kesalahan dan berdampak kepada organisasi maka jangan ragu melakukan tindakan. Kalau tak mampu membersihkan ekor maka kepalanya akan saya potong. Ini semua untuk kebaikan organisasi yang susah payah berjuang. Menjadi teladan, pelayan dan pahami setiap masalah dan suara masyarakat agar kita bisa ambil kebijakan yang sesuai,” tutup Sigit.

Sumber : Divisi Humas Mabes Polri | Editor : Intoniswan

Tag: