Karang Taruna Nunukan Ciptakan Paving Blok dari Limbah Plastik

aa
Pemuda – pemudi Karang Taruna Pagun Taka pencipta paving blok dari limbah plastik. (Foto Budi Anshori/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Karang Taruna Pagun Taka di Kelurahan Nunukan Barat, Kecamatan Nunukan berhasil mengolah sampah plastik menjadi material menciptakan paving blok plastik layaknya paving blok  semen yang biasa terpasang di halaman – halaman rumah.

Lewat kreativitas anak-anak muda yang enegik, perkumpulan remaja di Kelurahan Nunukan Barat ini merubah imege terhadap sampah kotor dan berbau busuk menjadi material bermanfaat yang tentunya bisa pula menghasilkan uang.

Bersama Babinsa Babinsa Koramil 0911-01/Nunukan Sertu Sukardi, anggota TNI yang terkenal ramah dan rajin bermasyarakat ini sukses mengajak warga dan anak muda mamanfaatkan waktu luang sehari-hari dengan mengumpulkan sampah dan mengolahnya.

Sampah-sampah limbah yang sulit terurai dan susah musnah dalam waktu singkat seperti botol plastik air mineral bekas dan wadah bekas oli bekas yang biasa berserakan di bengkel-bengkel dikumpulkan sebanyak mungkin.

“Dari bentuk keprihatinan terhadap sampah, muncullah ide kreatif teman-teman menciptakan produk dari sampah,” kata Rusli, Ketua Karang Taruna Pagun Taka, Senin (02/9/2019).

aa
Pemuda – pemudi Karang Taruna Pagun Taka sedang memproses sampah palstik untuk bahan membuat paving blok. (Foto Budi Anshori/Niaga.Asia)

Rudi menyebutkan, ide pembuatan paving blok plastik dimulai dari referensi beberapa video olahan sampah, teman-teman mencoba browsing di internet yang akhirnya muncullah formula tepat dan proses pembuatan cepat.

Video yang dipilih adalah hasil karya pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) Tana Toraja yang sebelumnya telah menciptakan produk paving blok plastik dalam upaya pengurangan limbah plastik diwilayah mereka.

“Pembuatannya mudah dan cepat, bahannya ada 3 jenis yaitu limbah plastik, oli bekas dan pasir,” ucapnya.

Uji coba pertama dilakukan sesuai arahan video, limbah-limbah plastik dipisah-pisah sesuai jenisnya, kemudian dibersihkan dan dijemur hingga kering. Khusus untuk limbah botol mineral perlu dilakukan perebusan hingga lunak.

Di limbah sampah bisanya terjadi pelengketan, apalagi setelah direbus dengan air panas, disinilah gunanya oli bekas agar sampah olahan tidak lengket dan memudahkan pemisahan material dengan loyang.

“Agar sampah olahan tidak lengket, kami tambahkan oli bekas ke plastik, oli juga memudahkan melepas hasil cetakan dari loyang,” tuturnya.

Berbicara soal kualitas, Rusli menjamin paving blok plastik hasil karya karang taruna Pagun Taka cukup kokoh tahan dilintasi kendaraan roda dua, ui coba dilakukan menggunakan kendaraan berukruan besar dengan 2 orang penumpang.

“Kami uji coba pakai kendaraan jenis Byson, hasilnya paving blok plastik tetap utuh, malah tambah padat karena ada pasir didalamnya,” ungkap dia.

Dengan hasil olahan ini, Rusli berharap masyarakat dan kelompok-kelompok karang taruna di kecamatan lainnya bisa meniru karya kami dan sukur-sukur hasil sampah tersebut bisa menjadi produk rumah tangga bernilai ekonomis.

“Kedepan, kami ingin kembali menciptakan hal baru bernilai ekonomis yang lahir dari kreativitas pemuda-pemudi Pagun,” bebernya (002)