Karya Bhakti Satgas Pamtas Yonif Raider 600 Modang Perbaiki Masjid & Gereja

Kebersamaan personil satgas pamtas Yonif Raider 600/Modang Kodam VI/Mlw bersama masyarakat memperbaiki rumah ibadah. (foto : istimewa)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Pengabdian sang penjaga perbatasan. Kalimat itu pantas disematkan kepada personel Satgas Pamtas Yonif Raider 600/Modang Kodam VI/Mulawarman, yang saat ini bertugas di beranda garis perbatasan RI – Malaysia menjaga kedaulatan NKRI.

Tugas penjaga perbatasan akan mereka jalani beberapa bulan kedepan. Namun di luar tugas pokok, personel Satgas Pamtas yang akrab dengan masyarakat, kerap kali membuat satu kegiatan Karya Bhakti. Seperti yang baru-baru dilakukan pada perbaikan rumah ibadah di Pulau Sebatik dan Sebuku.

Kegiatan gotong royong perbaikan masjid Al Mujahidin Desa Harapan, Kecamatan. Sebuku dan gereja Elsadai, di Desa Sungai Limau Kecamatan. Sebatik Tengah, adalah momen kebersamaan Karya Bhakti TNI bersama masyarakat.

“Di tengah kesibukan menjaga perbatasan, personel Satgas Pamtas tetap melaksanakan kegiatan ibadah dan kami siap membantu tenaga dan pikiran,” kata Komandan Satgas Pamtas Yonif Raider 600/Modang Kodam VI/Mlw Mayor Inf Ronald Wahyudi.

Munculnya ide perbaikan, berawal dari kegiatan rutinitas sehari-hari, dari aktivitas ibadah beberapa personil Satgas Pamtas. Dimana saat itu, melihat bangunan gadung mulai rusak, dan beberapa tempat harus dilakukan pembehanan kontruksi.

Dari ide itulah, mereka melakukan komunikasi dengan masyarakat dan menyampaikan personil Satgas siap membantu perbaikan masjid maupun gereja, dimana kegiatan dilakukan secara gotong royong agar tercipta kebersamaan, dan rasa saling memiliki.

“Ketika hati mereka tergerak membantu dan menyelenggarakan suatu kegiatan bermanfaat, bagi orang banyak. Di situlah ada rasa kebanggaan kita,” ungkapnya.

Menggunakan peralatan terbatas dan bahan seadanya, serta bantuan masyarakat bersama Koramil setempat, kerusakan instalasi listrik di gereja Elsadai dapat diperbaiki. Begitu juga atap Masjid Al Mujahidin yang sebelumnya kurang memadai, berubah jadi lebih baik dan fungsional.

Ide gagasan perbaikan dan perubahan terhadap rumah ibadah mendapat respons positif. Masyarakat menilai kehadiran TNI di perbatasan adalah angin segar bagi mereka, karena sering menjadi promotor dalam gotong royong.

“Pendeta Gereja Elsadai Justina Duma Sanggola mengucapkan terima kasih. Pemuka agama dan tokoh masyarakat senang melihat kebersamaan TNI membangunan bersama rakyat,” sebutnya.

Kedepan, Satgas Pamtas siap bergerak bersama masyarakat menciptakan terobosan-terobosan baru. “Kami telah merencanakan kegiatan rutin untuk dilaksanakan, dan menjadi agenda tetap personil Yonif Raider 600/Modang Kodam VI/Mlw,” tambahnya.

“Perlu kita ketahui bersama, pada dasarnya TNI adalah anak kandung Rakyat. TNI sebagai anak dan rakyat, sebagai Ibu tidak akan terpisahkan,” demikian Ronald. (002)