Kasus Asusila Tinggi, Polres Nunukan Minta Orang Tua Perhatikan Pergaulan Anak

Kasat Reskrim Polres Nunukan AKP Marhadiansyah Taufik Setiaji. (Foto Budi Anshori/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Sepanjang Januari – Maret tahun 2022, Satuan  Reskrim Polres Nunukan, telah menerima 4 laporan kasus asusila yang korbannya melibatkan anak dibawah umur berstatus pelajar.

“Kasus pencabulan tahun ini cukup tinggi ya, awal tahun saja sudah ada 4 kasus berproses hukum. Dari itu kami minta orang tua memperhatikan pergaulan anak,” kata Kasat Reskrim Polres Nunukan AKP Marhadiansyah Taufik Setiaji, pada Niaga.Asia, Senin (28/03/2022).

Perkara pencabulan anak dibawah umur menempati peringkat kedua tertinggi setelah kasus narkotika. Meningkatnya kasus pencabulan maupun pemerkosaan mengisyaratkan adanya kesalahan pola penerapan norma dan moral.

Kasus terakhir diterima Polisi adalah pemerkosaan anak berusia 16 tahun yang pelakunya seorang pemuda pengangguran. Korban dan pelaku baru berteman setelah pertemuan pertama di warung milik keluarga korban.

baca juga:

Pemuda di Nunukan Perkosa Gadis 16 Tahun Usai Main Game Online

“Baru kenal saja bisa berakibat pemerkosaan, makanya hati-hati bergaul, terutama remaja yang masih sekolah,” sebutnya.

Marhadiansyah melanjutkan, hingga bulan ini Polisi telah melimpahkan 3 berkas perkara kasus sek asusila ke Kejaksaan Negeri Nunukan. Kesemua perkara melibatkan anak dibawah umur sebagai korban.

Laporan kasus asusila anak dibawah umur tetap diproses dengan pertimbangan pelaku berusia dewasa dan adanya pihak merasa dirugikan atas peristiwa yang mungkin menimbulkan rasa trauma bagi anak.

“Kalau pelaku dan korban masih sekolah, kami tawarkan menyelesaikan damai agar tidak semakin merusak masa depannya,” ujar dia.

Melihat tingginya kasus sek terlarang dikalangan anak, Polres Nunukan menghimbau kepada orang tua agar membatasi pergaulan anaknya serta lebih intens lagi mengawasi kegiatan putra dan putrinya sepulang sekolah.

Berkembangnya teknologi informatika khususnya internet patut diwaspadai bersama, sebab bukan tidak mungkin dari sanalah anak-anak kita mendapatkan sek education yang belum waktunya di praktek.

“Tolong tua jaga anaknya, lindungi masa depan mereka dengan ilmu agama dan pengetahuan positif,” tuturnya.

Tidak sebatas orang tua, pemerintah bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat memiliki andil dalam mendidik anak-anak, perbanyaklah sosialisasi pencegahan penularan narkoba dan praktek sek bebas.

Perkembangan mental dan pola perilaku anak-anak sedikit banyaknya dipengaruhi oleh lingkungan pergaulan serta tempat tinggal. Tidak sedikit anak-anak yang terjerumus pada persoalan pidana akibat kurangnya perhatian orang tua.

“Teruma anak perempuan hati-hati bergaul, usahakan berpakaian yang sopan tidak mengundang kejahatan,” tutupnya.

Penulis : Budi Anshori | Editor : Rachmat Rolau

Tag: